Jumat, 29 Maret 2024

Pemkab Pati Segera Lakukan PTM 100 Persen, Tapi…

Umar Hanafi
Rabu, 12 Januari 2022 17:45:57
Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Disdikbud Pati, Fauzin Futiarso, saat ditemui di ruangannya. (MURIANEWS/ Umar Hanafi)
[caption id="attachment_264747" align="alignleft" width="1280"] Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Disdikbud Pati, Fauzin Futiarso, saat ditemui di ruangannya. (MURIANEWS/ Umar Hanafi)[/caption] MURIANEWS, Pati – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berencana melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen. Tapi ada beberapa hal yang jadi perhatian, seperti penerapan protokol kesehatan dan siswa sudah divaksin. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati pesimis untuk bisa mewujudkan penyelenggaraan PTM dengan kapasitas 100 persen itu. Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Disdikbud Pati, Fauzin Futiarso beralasa, penerapan protokol kesehatan yang ketat membuat sulit untuk mewujudkan itu. Baca juga: Pengawasan Disiplin Prokes PTM di Kudus Diperketat Di mana, lanjutnya, harus ada jaga jarak setiap bangku kelasnya. Aturan ini membuat sekolahan di Kabupaten Pati hanya bisa membuka 50 persen dari jumlah kapasitas kelas. Selain itu, aturan ini juga mengharuskan jumlah kelas rombongan belajar (Rombel) dua kali dari total rombel. Ketentuannya, jika satu rombel berisi 32 siswa, maka tiap kelas maksimal berisi 16 peserta didik. “Semisal di Pati ini ada tiga kelas, tiga rombel jadi harus ada enam kelas. Sedangkan ruang kelas di Pati ini terbatas yakni sesuai jumlah rombelnya,” ujar Fauzin Futiarso, saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/1/2022). “Sehingga dilakukan pembatasan 50 persen, tidak bisa 100 persen dari kapasitas,” lanjutnya. Meskipun PTM digelar secara terbatas, pihaknya memberikan pilihan yang lunak kepada sekolah. Misalnya dengan pemberlakuan sistim shif (bergantian) kepada peserta didik. Agar tidak terjadi kerumunan. “Misalnya satu rombel dibagi dua, yang satu masuk pagi, sisanya siang. Atau kemudian satu rombel masuk sepekan, kemudian sisanya masuk pekan depannya,” ungkapnya. Cara ini, disebutkannya untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah saat pemberlakuan PTM. Terlebih baginya, kesehatan anak didik adalah prioritas utama. Sehingga pihak sekolah juga diminta untuk mengimplementasikan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.   Reporter: Umar Hanafi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar