Jumat, 29 Maret 2024

Kurikulum Prototype 2022 Bakal Dicoba di 30 Sekolah Kudus

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 8 Januari 2022 15:33:45
Ilustrasi: Proses pembelajaran di SMPN 1 Jati Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_263660" align="alignleft" width="1280"]30 Sekolah di Kudus Bakal Jadi Percontohan Kurikulum Prototype 2022 Ilustrasi: Proses pembelajaran di SMPN 1 Jati Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, KudusKurikulum prototype 2022 bakal diujicobakan di Kabupaten Kudus. Ada 30 sekolah dari tingkat PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kudus bakal dijadikan percontohan pelaksanaannya. Ke 30 sekolah tersebut, ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus. Adapun rinciannya, adalah tujuh PAUD, 20 SD, dan tiga SMP. “Kami menyiapkan 30 sekolah. Prioritasnya adalah sekolah penggerak. Tapi nantinya akan ada kuota tambahan langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” kata Kepala Sub koordinator Kurikulum, Afri Shofianingrum, Sabtu (8/1/2022). Sebelum penerapan dilakukan, nantinya sekolah tersebut mengikuti sejumlah bimbingan teknis (bimtek). Bimtek tersebut diberikan pada kepala sekolah, guru, dan manajemen sekolah. Baca juga: Semua Sekolah Kudus Diwajibkan Pasang Barcode PeduliLindungi Ia meminta para guru tidak perlu khawatir tentang pendalamannya. Mengingat kurikulum tersebut adalah penyempurnaan dari kurikulum 2013 lalu. “Pada dasarnya, kurikulum prototype sendiri akan menuntut guru dan siswa untuk berinovasi serta kreatif,” imbuhnya. Selain itu, kurikulum prototype mengharuskan guru mengetahui kompetensi dan bakat dari masing-masing siswanya. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi fokus utama di kurikulum ini. “Nantinya juga tidak ada pemaksaan ke siswa harus masuk jurusan apa. Siswa yang memiliki bakat di bidang seni dan olahraga juga mendapat dorongan penuh di kurikulum ini,” tambah Afri. Untuk saat ini sendiri, kurikulum prototype masih dalam tahap sosialisasi ke sejumlah sekolah yang menjadi prioritas. Kepala SD 1 Jati Kulon Sri Wahyuningsih mengakui kurikulum tersebut masih sebatas tahap pengenalan di sekolahnya. Pihak sekolah, kata dia, juga baru sebatas mendapat gambaran umum dan belum sampai tahap teknis pelaksanaan. “Namun kami akan sangat siap menjadi sekolah percontohan untuk kurikulum ini,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar