Jumat, 29 Maret 2024

Wahana Ngopi In The Sky Yogyakarta Ditutup Pemda

Murianews
Jumat, 7 Januari 2022 07:13:20
Wahana Ngopi In The Sky yang ditutup (Foto: detik.com)
[caption id="attachment_263179" align="alignleft" width="560"] Wahana Ngopi In The Sky yang ditutup (Foto: detik.com)[/caption] MURIANEWS, Gunungkidul- Baru empat hari beroperasi, wahana Ngopi In The Sky di tebing pantai Ngulura, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul ditutup oleh Pemeberintah Daerah (Pemda) DIY, Kamis (6/1/2022). Penutupan tersebut lantaran dari sisi keamanan di wahana tersebut tidak memadai. Salah satu yang menjadi catatan adalah mobile crane yang digunakan diperuntukkan untuk mengangkut barang, bukan untuk mengangkut manusia. Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan, idenya sangat bagus, tetapi safety menjadi poin utama yang harus dipatuhi. Apabila tidak memenuhi persyaratan yang dibuktikan dengan terbitnya izin, maka wisata tersebut tidak bisa dilanjutkan. Baca: Desa Wisata Alamendah Bandung, Cocok untuk Gowes dan Berkemah "Informasi yang kami terima, penggunaan crane itu belum ada izin, penggunaannya tidak sesuai dengan spesifikasi barang itu tentu ini juga harus ada yang menjamin keselamatannya. Nah itu ya kita hentikan dulu sampai persyaratan-persyaratan terutama sertifikasi keselamatan pengunjung itu terjamin," kata Aji dikutip dari detik.com. Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan diketahui mobile crane yang dipergunakan penyelenggara adalah alat yang disewa dari luar kota. Untuk itu semakin banyak hal yang harus dilakukan untuk pengecekan, termasuk asal-usul dan guna operasionalnya harus dilihat apakah masih berlaku atau tidak. Baca: Wisata Api Abadi Mrapen Kembali Menggeliat "Keselamatan dan kenyamanan wisatawan harus kita jamin supaya kita tetap bisa dipercaya sebagai penyelenggara destinasi wisata yang nyaman dan aman," tegasnya. Sementara Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahadjo mengatakan, wahana ini memang dihentikan karena membahayakan wisatawan. Apalagi lokasinya yang berada di bibir pantai tentu sangat riskan. "Penggunaan mobile crane yang tidak sebagaimana mestinya menjadi sorotan. Selain itu, posisi di tepi pantai tentu mengakibatkan tingkat korosi yang tinggi akibat angin laut yang membawa kadar garam yang tinggi. Oleh karenanya, CHSE pada pelaku wisata ini sangat penting untuk dikantongi lebih dahulu," tutupnya. Penulis : Cholis Anwar Editor : Cholis Anwar Sumber : Detik.com

Baca Juga

Komentar