Jumat, 29 Maret 2024

Harga Elpiji Nonsubsidi di Kudus Mulai Naik, Ada yang Protes

Anggara Jiwandhana
Rabu, 29 Desember 2021 16:08:36
Tabung gas elpiji nonsubsidi. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_261242" align="alignleft" width="1280"] Tabung gas elpiji nonsubsidi. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Gas elpiji nonsubsidi kini mengalami kenaikan harga menjelang pergantian tahun. Pertamina mengatakan kenaikan tersebut merespon tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021. Di mana pada November 2021 lalu telah mencapai 847 USD/metrik ton. Harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak tahun 2014 silam. Atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021. Di Kabupaten Kudus, sejumlah penjual gas elpiji nonsubsidi juga telah menaikkan harga gasnya. Heru, salah satu penjual elpiji nonsubsidi di Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus mengakui kenaikan harga elpiji 5,5 kg dan 12 kg. Kenaikannya bahkan terjadi sejak akhir pekan lalu. Harga elpiji 5,5 kg sebelum kenaikan Rp 71.000, sekarang naik menjadi Rp 83.000, sedangkan elpiji 12 kg sebelumnya Rp 146.000, kini naik menjadi Rp 174 ribu. “Sudah kami sosialisasikan ke pelanggan, ada yang protes ada yang menerima,” katanya. Walau demikian, banyak pelanggan yang tetap membeli gas elpiji nonsubsidi. Karena kebanyakan pemakai gas nonsubsidi di Kudus adalah pelaku usaha, restoran, dan perhotelan. Baca: Harga Gas Nonsubsidi Naik, Warga Pati Mengeluh Meski demikian, Heru berharap pemerintah bisa menyosialisasikan harga baru tersebut. Agar masyarakat bisa mengerti kenaikan terjadi secara merata. “Jadi bukan penjualnya yang disalahkan,” pungkasnya. Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus sendiri juga mulai meningkatkan pengawasan penyaluran gas elpiji bersubsidi di Kudus. Menyusul adanya kenaikan harga pada gas elpiji non subsidi. Sehingga dikhawatirkan bisa mempengaruhi distribusi maupun peredaran gas tersebut di Kota Kretek. Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno mengatakan, pengawasan akan dilakukan baik pemantauan langsung di lapangan maupun melihat buku catatan dari masing-masing pangkalan elpiji 3 kg. “Kami hanya sekadar antisipasi saja, mudah-mudahan tidak ada permasalahan di lapangan dan penyaluran elpiji 3 kg juga lancar,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar