Kamis, 28 Maret 2024

Ini Langkah Kemenkes Usai Transmisi Lokal Omicron Ditemukan

Zulkifli Fahmi
Selasa, 28 Desember 2021 15:07:52
Ilustrasi Covid19 Omicron. (MURIANEWS)
[caption id="attachment_181392" align="alignleft" width="1280"]Ini Langkah Kemenkes Usai Transmisi Lokal Omicron Ditemukan Ilustrasi Covid19 Omicron. (MURIANEWS)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan beberapa langkah darurat usai kasus transmisi lokal Omicron pertama ditemukan di Indonesia, Selasa (28/12/2021). Transmisi lokal itu ditemukan setelah seorang pria dan istrinya asal Medan hendak melakukan penerbangan dari Jakarta untuk ulang ke kampung halamannya pada 19 Desember 2021. Dalam tes antigen yang dilakukan ia terkonfirmasi positif. Sementara istrinya negatif. Pria tadi kemudian melakukan tes PCR sesuai regulasi pencegahan penyebaran Covid19 pada 20 Desember. Dalam tes yang hasilnya keluar pada 26 Desember 2021, pria tadi dinyatakan terkonfirmasi positif Omicron. Baca juga: WASPADA! Transmisi Lokal Omicron Sudah Ditemukan Pasien Covid19 Omicron dari transmisi lokal itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Dia menuturkan, hingga saat ini, belum ditemukan belum ditemukan gejala COVID-19 pada pasien. “Kondisi klinis daripada yang bersangkutan ini sebenarnya tidak bergejala. Jadi sama sekali tidak kita temukan gejala sampai hari ini. Sejak dia terdiagnosis dengan antigen hingga PCR ditemukan gejala," ujarnya Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers di YouTube Kemenkes RI. Saat ini, pasien tersebut sudah dievakuasi dan menjalani karantina di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso. Nadia mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan telah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf untuk melakukan tracing di lokasi yang didatangi pasien Omicron tersebut. Sebab sebelumnya, pasien dinyatakan positif Omicron setelah makan di salah satu restoran SCBD. “Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf untuk melakukan tracing di tempat yang bersangkutan datangi, di SCBD, dan juga di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan, serta melakukan tracing terkait kegiatan yang dilakukan yang bersangkutan selama berada di Jakarta,” jelasnya. Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan testing, tenaga kesehatan dan yang kontak erat di mana si pasien tersebut berkegiatan serta melakukan pemeriksaan PCR dan antigen. Nadia juga meminta vaksinasi kembali digencarkan, itu mengingat pada akhir November lalu sempat mengalami penurunan. Saat ini, vaksinasi sudah mengalami peningkatan kembali namun masih belum signifikan. “Memang sempat terjadi penurunan di akhir November. Dilihat saat ini mengalami peningkatan kembali walaupun tidak tinggi yakni dari perhari 1,1 juta - 1,2 juta sekarang 1,4 juta,” akunya. Ia mengingatkan pada masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin, khususnya menunggu vaksin Sinovac. Karena vaksin ini difokuskan untuk (vaksinasi) anak-anak 6-11 tahun, karena anak-anak ini tidak punya pilihan lain selain vaksin Sinovac. “Dengan ditemukan transmisi lokal ini, harus percepatan vaksinasi untuk semua sasaran karena ini bisa mencegah omicron,” ujarnya. Kemudian, Nadia meminta pemerintah daerah melakukan kerja sama dengan semua pihak dan memantau terhadap risiko munculnya transmisi lokal. Terutama, lanjut Nadia, jika muncul klaster. Dengan adanya transmisi lokal ini, pemerintah juga kembali mengingatkan masyarakat agar mengurangi mobilitasnya, terutama pada libur Natal dan Tahun Baru ini. “Mari ajak saudara untuk segera divaksin dan yang baru vaksinasi dosis pertama untuk segera mendatangi tempat vaksinasi untuk mendapatkan dosis keduanya,” pungkasnya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar