Kamis, 28 Maret 2024

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Bukan Dihapus, Tapi…

Murianews
Rabu, 22 Desember 2021 17:03:31
Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_235564" align="alignleft" width="1280"]Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Bukan Dihapus, Tapi… Ilustrasi SMA. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Ramai perbincangan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan dihapus di Kurikulum 2022. Perbincangan itu ramai usai sebuah akun TikTok @nnuriii_ mengunggah bahwa "Kebijakan Kurikulum 2022, Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa". Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun buka suara untuk meluruskan informasi yang terlanjur beredar itu. Melalui Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menegaskan, IPA, IPS dan Bahasa tidak akan dihapus. Sebab, isu pun semakin liar dengan menyebut bahwa penghapusan akan dilakukan pada ketiga mata pelajaran tersebut. Melansir Medcom.id, Rabu (22/12/2021), Ia menegaskan, di Kurikulum 2022 nanti, tidak akan mengotak-atik siswa kelas 11 dan 12 dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Alih-alih dikotak-kotakkan dalam sebuah jurusan-jurusan. Mereka akan diperbolehkan meramu sendiri dan mengkombinasikan mata pelajaran sesuai minatnya. Baca juga: PPJ saat Pandemi, Wakil Ketua MPR Minta Kurikulum Disederhanakan Nino mencontohkan, misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi. Siswa juga masih diperbolehkan mengombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana kariernya. Menurutnya, hal itu sah untuk dilakukan siswa, karena kurikulum prototipe yang akan diterapkan pada tahun 2022 lebih fleksibel dan sifatnya opsional. Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran. “Kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Di jenjang SMA, hal ini berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel,” tuturnya. Untuk itu, dia meminta seluruh sekolah tetap menawarkan semua mata pelajaran. Untuk tahapannya di kelas 10, semua siswa mengambil paket mapel yang sama.  Kemudian di kelas 11 dan 12, siswa tetap mengambil mata pelajaran wajib (Pendidikan Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Seni Musik, Penjaskes dan Sejarah) lalu ditambah dengan mapel pilihan. “Mapel pilihan harus kombinasi dari dua kategori, misalnya dari kategori mapel IPA dan IPS. Atau dari kategori IPA dan bahasa,” tutupnya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Medcom.id

Baca Juga

Komentar