Jumat, 29 Maret 2024

Peluangnya Bagus, Menjahit Jadi Kejuruan Pilihan di BLK Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 15 Desember 2021 13:39:57
Penutupan pelatihan di BLK Kudus. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_258652" align="alignleft" width="1280"] Penutupan pelatihan di BLK Kudus. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Menjahit pakaian dan busana menjadi kejuruan pilihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus. Kejuruan ini juga diminati beragam kalangan, termasuk lulusan S2. Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan peluang pasar dari kejuruan menjahit dirasa sangat bagus. Terlebih dapat mendukung perkembangan UMKM masyarakat Kudus terutama di tengah pandemi Covid-19. "Pasar masih sangat bagus. Sehingga kejuruan ini masih banyak yang minat. Bahkan saat pandemi Covid-19 lulusan kejuruan di BLK memiliki usaha pakaian yang pasarnya sangat baik dan dapat menggerakkan UMKM," katanya. Rini menyebut, pada 2021 total ada 21 jenis kejuruan. Salah satunya kejuruan menjahit pakaian. Adapun Pelaksanaannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Peruntukannya sesuai PMK 206, yaitu mengadakan pelatihan kerja khusus bagi buruh rokok maupun keluarganya. "Semoga dengan memaksimalkan pelatihan yang bersumber dari dana cukai ini dapat menumbuhkan UMKM di Kudus semakin berkembang dan naik kelas," pungkasnya. Sementara instruktur menjahit pakaian di BLK Kudus, Nur Hidayati mengatakan sejauh ini peserta yang ikut berasal dari beberapa latar belakang. Mulai SMP hingga lulusan sarjana. "Pesertanya ada lulusan SMP. Tetapi rata-rata lulusan SMA dan S1. Lulusan S2 juga ada yang ikut," jelasnya. Dia menyebut, kejuruan tersebut sudah meluluskan banyak pelaku usaha pakaian dan busana di Kabupaten Kudus. Beberapa mantan peserta ada yang membuka jasa menjahit, jualan pakaian online, dan ada yang bekerja di pabrik. “Lima puluh persen peserta dari kejuruan ini membuka usaha pakaian setelah lulus. Memang ketika setelah lulus uji kompetensi ini mereka sudah punya keahlian. Sehingga mereka mampu membuat kebaya, blus, rok, dan hiasan pada busana memiliki kualitas baik dan sesuai dengan SOP," ungkapnya. Untari, salah satu instruktur mengatakan, selain memiliki kompetensi yang cukup para peserta pelatihan juga diberi motivasi. Sehingga memiliki keberanian untuk memulai usahanya. "Jadi kami sesuaikan dengan keinginan peserta. Jika ingin memulai usaha setelah pelatihan, perlu ada pendampingan. Kami buka mental set-nya bagaimana memulai bisnis dengan mengenali potensi diri masing-masing. Paling dasar mengenal potensi Who am I nya dulu. Kemudian kemampuan basic-nya apa, dan terus bagaimana memulainya,” ujar Untari. Untari melanjutkan, pihaknya mengajarkan bagaimana menjadi karyawan yang memiliki etos kerja. Termasuk cara senyum, duduk, dan berkomunikasi saat wawancara kerja.  Sedangkan technical skillnya sudah dilatih di BLK. Yuliatun, salah satu peserta yang juga sudah lolos uji kompetensi menjahit mengaku senang bisa mengikuti pelatihan di BLK Kudus. Ia mengaku fasilitas dan pengajaran sudah sangat bagus. Selain teori dan praktik dia juga mendapatkan motivasi dan kiat-kiat memulai usaha. "Awalnya saya ikut dari nol pengalaman hingga memiliki keahlian menjahit pakaian yang baik. Rencana setelah ini saya akan membuka toko khusus blus. Apa yang diajarkan di BLK ini sangat bermanfaat dan menjadi modal saya dalam memulai usaha. Mudah-mudahan lancar,” jelasnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar