Kamis, 28 Maret 2024

Oknum Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan Dicopot

Murianews
Senin, 13 Desember 2021 15:03:32
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan. (Detik.com)
[caption id="attachment_255215" align="alignleft" width="880"]Oknum Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan Dicopot Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan. (Detik.com)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Polda Metro Jaya mengambil langkah tegas terkait kasus oknum polisi tolak laporan korban perampokan. Oknum polisi tersebut, Aipda Rudi Panjaitan, kini telah dicopot. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan Rudi Panjaitan kini telah dimutasi ke Polres Metro Jakarta Timur. Ia dipindah tugaskan dalam rangka pembinaan dan pemeriksaan. Melansir Detikcom, Zulpan mengatakan saat ini Aipda Rudi Panjaitan diperiksa Propam Polres Jaktim. Propam akan mendalami pelanggaran yang dilakukan oleh Aipda Rudi tersebut. Baca juga: Usai Viral Oknum Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan, Kapolsek Pulogadung Minta Maaf Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan korban perampokan ditolak polisi saat melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polsek Pulogadung. Video yang menggambarkan peristiwa perampokan itu diunggah korban dan kemudian viral serta jadi perbincangan. Dalam video tersebut disertakan narasi kronologi kejadian dan pengakuan korban yang ditolak polisi ketika hendak membuat laporan. Korban menjelaskan perampokan terhadap dirinya terjadi di Jalan Sunan Sedayu, Jaktim, pada Selasa (7/12) kemarin setelah korban mengambil uang dari ATM sekitar pukul 18.45 WIB. Korban tersebut merupakan pengendara mobil. Selain itu, dalam postingan tersebut, dicantumkan rekaman CCTV pada saat kejadian pencurian berlangsung. Korban menduga pelaku merupakan komplotan. Korban saat itu diikuti 2 sepeda motor, lalu salah satu pelaku mendekati korban dan mengetuk kaca mobilnya sambil menyampaikan sesuatu hal. Saat itu, korban turun melihat kondisi mobilnya di bagian belakang. Lalu, saat berhenti, pelaku mengambil tas di jok belakang melalui pintu mobil sebelah kiri. Setelah insiden perampokan tersebut, korban mengatakan sempat melapor ke Polsek di sekitar Rawamangun. “Saat saya ditanya-tanya oleh polisi, dia justru menyarankan saya pulang untuk menenangkan diri, dan percuma kalau mau dicari juga,” tulis postingan tersebut. Korban justru merasa malah kena tegur polisi karena mengambil uang tunai dalam jumlah banyak di ATM. Korban menyebut si polisi bicara dengan nada tinggi. “Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya, 'lagian Ibu ngapain sih punya ATM banyak-banyak, kalau begini jadi repot. Apalagi banyak potongan biaya admin juga, dengan nada bicara tinggi,” ujarnya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Detikcom

Baca Juga

Komentar