Selasa, 19 Maret 2024

Plasma Konvalesen Tak Lagi Direkomendasikan, Ini Penjelasan Dokter Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 8 Desember 2021 18:40:23
Ilustrasi. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_208034" align="alignleft" width="1024"]Plasma Konvalesen Tak Lagi Direkomendasikan, Ini Penjelasan Dokter Kudus Ilustrasi. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tak lagi merekomendasikan plasma konvalesen bagi pasien Covid19 ringan. WHO menilai terapi itu tidak efektif pada pasien Covid19 tak parah. Untuk diketahui, plasma konvalesen adalah transfusi plasma darah dari seseorang yang telah pulih dari Covid19. Pemerhati Covid-19 Kabupaten Kudus, dokter Wahyu Widjanarko membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, WHO memang mengatakan jika plasma konvalesen tidak efektif bagi pengidap Covid-19. “Saya dengar juga begitu. Karena berdasarkan penelitian efektifitasnya dipertanyakan,” katanya, Rabu (8/12/2021). Lebih lanjut, menurutnya kondisi kekebalan tubuh seseorang berbeda-beda. Sehingga tidak semuanya bisa sembuh ketika diberi plasma konvalesen sebagai terapi Covid-19. “Persoalan ini masih diteliti oleh WHO. Dan perihal plasma konvalesen ini menjadi masukan WHO,” terangnya. Dokter Wahyu menyampaikan saat ini sebagai tenaga kesehatan masih menunggu pedoman dari Kementerian Kesehatan. Terlebih, permasalahan Covid-19 dirasa dinamis. “Covid-19 ini saya melihatnya dinamis. Sehingga memang berimbas juga pada pengembangan dan cara terapinya. Tetapi apapun itu, lebih baik kita biasakan protokol kesehatan,” imbuhnya. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengeluarkan pedoman baru terkait terapi plasma konvalesen. Pedoman itu dikeluarkan, Selasa (7/12/2021). Baca juga: Ini Pedoman Baru WHO Terkait Plasma Konvalesen Dalam pedoman itu, WHO tidak merekomendasikan terapi plasma konvalesen pada pasien Covid19 yang tidak parah. Terapi itu hanya boleh digunakan dalam uji klinis untuk pasien Covid19 yang parah dan kritis. “Bukti saat ini menunjukkan bahwa plasma konvalesen tidak meningkatkan kelangsungan hidup atau mengurangi kebutuhan akan ventilasi mekanis, sementara itu memiliki biaya yang signifikan,” tulis WHO. WHO menyebut sebuah panel ahli independen, kelompok pengembangan pedoman, melihat data gabungan dari 16 uji coba terkontrol secara acak, termasuk 16.236 pasien dengan infeksi covid-19 yang tidak parah, parah, dan kritis. Sementara bukti bahwa plasma konvalesen tidak memiliki manfaat pada pasien non-berat sudah pasti, itu kurang begitu dalam kasus pasien yang parah dan sakit kritis. Jadi, uji klinis acak untuk subkelompok ini harus dilanjutkan.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar