Jumat, 29 Maret 2024

Ini Bahaya Stres Oksidatif dan Pencegahannya

Murianews
Selasa, 7 Desember 2021 17:43:35
Ilustrasi stress. (freepik)
[caption id="attachment_257116" align="alignleft" width="1280"]Ini Bahaya Stres Oksidatif dan Pencegahannya Ilustrasi stress. (freepik)[/caption] MURIANEW, Kudus - Terdapat beragam senyawa kimia yang memiliki peran masing-masing di dalam tubuh. Tak jarang dapat terjadi bisa terjadi ketidakseimbangan zat dalam tubuh yang dikenal dengan stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh yang terjadi secara alami. Dikutip dari Frontiers in Physiology, stres oksidatif berisiko menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Meski demikian, efek stres oksidatif tidak selalu membahayakan kesehatan. Sebagai contoh, stres oksidatif pasca olahraga justru menguntungkan bagi tubuh. Baca juga: Ternyata Tak Hanya Stres PPKM, Dinar Candy Juga Sempat Kena Tipu dan Kehilangan Pekerjaan Stres oksidatif berlangsung alami serta sering menyerang orang dewasa. Walau berlangsung secara alami, ada pemicu terjadinya stres oksidatif ini terjadi dalam tubuh. Faktor yang berperan terhadap produksi radikal bebas yang berlebihan seperti program diet, haya hidup, faktor lingkungan seperti polusi dan radiasi. Respon imun alami tubuh juga dapat memicu stres oksidatif untuk sementara waktu. Kondisi ini dapat berujung peradangan ringan jika sistem kekebalan tubuh tidak bisa melawan infeksi atau cedera. Baca juga: Stres Mikir Tugas Kuliah Diduga Jadi Alasan Mahasiswi Sleman Ini Bunuh Diri Dilansir dari Kompas.com, dalam jangka panjang, kondisi ini tidak dapat disepelekan karena memicu berbagai penyakit kronis seperti; -        Aterosklerosis, atau pengerasan pembuluh darah -        Diabetes -        Penyakit jantung -        tekanan darah tinggi, atau hipertensi -        Penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer -        Kanker Sebagai pencegahan, dapat menerapkan gaya hidup sehat seperti -        Berhenti merekok -        Mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta membatasi konsumsi makanan olahan, seperti tinggi gula dan lemak. -        Olahraga secara teratur. -        Berhenti atau membatasi merokok -        Menghindari paparan polusi dan bahan kimia berbahaya   Penulis: Loeby Galih Witantra Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Frontiersin dan Kompas.com  

Baca Juga

Komentar