Jumat, 29 Maret 2024

Jepara Buka Pelatihan Mengukir, Pesertanya Bebas

Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 4 Desember 2021 15:52:23
Perwakilan Jepara menunjukkan teknik mengukir dalan Konggres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2021. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_256520" align="alignnone" width="1280"] Perwakilan Jepara menunjukkan teknik mengukir dalan Konggres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2021. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Kerajinan ukir masih menjadi identitas Jepara yang diminati banyak orang luar kota. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bekerja sama dengan Yayasan Lingkar Limolasan Jepara menggagas pelatihan ukir untuk kabupaten/kota di Indonesia. Dalam Konggres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Tahun 2021, gerai pameran Kabupaten Jepara, di Bogor Creative Centre (BCC), Kota Bogor, Jawa Barat, dibanjiri pengunjung, Jumat (3/12/2021). Bahkan Wali Kota Bogor, Bima Arya pun memberikan respon positif, adanya pelatihan ukir untuk kabupaten atau kota di Indonesia lewat seniman pahat dari Jepara. "Kemarin Pak Bima Arya juga mengunjungi stan kami. Ia sangat tertarik dan akan melalukan komunikasi lebih lanjut," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Amin Ayahudi, Jumat (12/11/2021). Disampaikan, pelatihan ukir untuk kabupaten/kota di Indonesia ini untuk meningkatkan potensi seni ukir dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di setiap kabupaten atau kota di Indonesia. Selain itu, menciptakan desain dan gaya ukir sesuai karakter dan budaya lokal di kabupaten atau kota tersebut. "Ini untuk meningkatkan potensi pariwisata berbasis ukir dan kreativitas warga masyarakat," katanya. Baca: Mbuweruh-Maliter, Dialek-Dialek Jepara Ini Bikin Kangen Kota Ukir Untuk pelatihan ukir ini masing-masing peserta akan diberikan peralatan dan penggunaan alat ukir kayu, pembahasan ukir kayu, pengenalan berbagai ragam hias, pembuatan produk ukir dengan teknik lemaham, hingga pola ukir ragam hias lokal. Bagi yang berminat, pelatihan ini akan dilakukan selama dua bulan, dengan maksimal peserta dalam satu kelas efektif sebanyak 25 orang. Sedangkan peserta masih berusia produktif antara 15 hingga 64 tahun. Untuk fasilitas, peserta akan mendapatkan modul pelatihan ukir tingkat dasar (standar akademis), sertifikat pelatihan ukir tingkat dasar, serta satu set perangkat alat ukir atau pahat. "Selain itu, kami datangkan pengajar profesional dan bersertifikat," ujar dia.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar