[caption id="attachment_256095" align="alignleft" width="1280"] Ilustrasi Pita Merah. (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pita merah selalu identik dalam peringatan Hari AIDS Sedunia. Di mana, hari itu diperingati setiap 1 Desember. Lantas bagaimana sejarah dan arti pita merah itu?
AIDS atau acquired immuno deficiency syndrome merupakan sindrom atau kumpulan gejala. Penyebab AIDS adalah melemah atau menurunnya tingkat imunitas tubuh karena infeksi HIV atau human immunodeficiency virus.
Baca juga: Ini Sejarah Peringatan Hari AIDS Sedunia
Mengutip UNaids, kelompok bernama Visual AIDS yang didirikan oleh para profesional seni pada 1988 di New York sebagai respons atas dampak AIDS pada kelompok seniman. Tiga tahun berselang, pada 1991, para seniman berkumpul mendesain simbol visual untuk penyakit itu.
Pita merah yang kelak digunakan sebagai simbol HIV & AIDS terinspirasi dari pita kuning untuk menghormati tentara Amerika Serikat yang bertugas di Perang Teluk. Warna merah dipilih sebagai perumpamaan warna darah, sementara lengkungan sebagai gambaran jantung-hati atau cinta.
Pada awalnya penggunaan pita merah sebagai simbol HIV&AIDS disertai teks atau narasi untuk menjelaskan maknanya. Namun saat itu pendistribusian pita merah hanya diperuntukkan kalangan artis atau seniman.
Baca juga: Open BO dan Selingkuh di Pabrik Jepara Ditengarai jadi Biang HIV/AIDS
Setelah makin populer, teks tersebut tidak lagi disertakan. Logo pita merah sebagai simbol HIV&AIDS mulai populer beberapa pekan setelahnya saat mulai bermunculan di berbagai ajang bergengsi layaknya Oscars.
Dalam waktu singkat, logo ini mendunia. Terlebih pada 1992 dalam konser untuk menghormati vokalis Queen, Freddie Mercury yang meninggal setelah terjangkit HIV-AIDS, lebih dari 100.000 orang mengenakan pita merah.
Penulis: Loeby Galih Witantra
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber: Unaids