Jumat, 29 Maret 2024

Lama Nganggur, Seniman Wayang Kulit Grobogan Akhirnya Dapat Tanggapan

Dani Agus
Jumat, 26 November 2021 16:22:47
PGRI Grobogan menggelar pentas wayang kulit. (MURIANEWS/Dani Agus)
[caption id="attachment_254905" align="alignleft" width="1280"] PGRI Grobogan menggelar pentas wayang kulit. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption] MURIANEWS, Grobogan – Seniman wayang kulit di Grobogan akhirnya mendapat tanggapan setelah lama menganggur karena pandemi. Kamis (25/11/2021) malam, mereka pentas wayang kulit denga lakon Dewa Ruci ini yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT PGRI. Pentas wayang kulit digelar di wilayah Korwilcam Dinas Pendidikan Kecamatan Toroh, tepatnya di GOR Desa Depok. Ada dua dalang yang tampil dalam pagelaran wayang kulit ini. Yakni, Ki Hardono yang profesinya memang seorang dalang dan satu lagi Ki Kustomo yang merupakan pegawai Dinas Pendidikan Grobogan. Keduanya tampil jadi dalang dengan posisi berdampingan dalam satu panggung. Biasanya, pagelaran wayang kulit dengan dua dalang ini tampilnya bergantian. Pagelaran wayang kulit digelar dengan undangan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. Meski begitu, pagelaran wayang ini bisa disaksikan lewat live streaming di kanal youtube PGRI Kabupaten Grobogan. Pagelaran wayang ini tidak dilangsungkan semalam suntuk seperti biasanya. Namun, hanya berlangsung sekitar tiga jam saja karena masih masa pandemi. Meski hanya berlangsung singkat, namun adanya pagelaran tersebut sudah bisa membuat senang para seniman wayang kulit. Pasalnya, selama pandemi, mereka praktis menganggur. “Saya senang sekali dapat tanggapan dari PGRI Grobogan ini. Selama pandemi, seniman wayang kulit ini sangat merasakan dampaknya. Praktis kami jarang sekali pentas,” kata Ki Hardono yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Pegiat Seni (Forkapi) Grobogan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan sekaligus Ketua PGRI Grobogan Amin Hidayat menyatakan, dalam rangka memperingati HUT PGRI tahun 2021, pihaknya tidak banyak menyelenggarakan kegiatan, seperti yang dilakukan sebelum ada pandemi. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menggelar pentas wayang kulit tersebut. “Selama pandemi, banyak pihak yang terdampak. Salah satunya adalah seniman wayang kulit. Nah, kami sengaja menghadirkan pagelaran wayang kulit supaya mereka bisa tetap eksis sekaligus sebagai upaya melestarikan kesenian tradisional,” cetusnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar