Kamis, 28 Maret 2024

Atlet PTM Sukun Rebut Medali Emas Untuk Kudus

Yuda Auliya Rahman
Kamis, 18 November 2021 15:56:35
Affan Mauludana Pratama (16) Atlet PTM Sukun (nomor tiga dari kiri) yang mampu meraih medali emas di Popda Jateng (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_253416" align="alignleft" width="1249"]Tensi Meja Kudus PTM Sukun Affan Mauludana Pratama (16) Atlet PTM Sukun (nomor tiga dari kiri) yang mampu meraih medali emas di Popda Jateng (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS,Kudus – Salah seorang atlet Persatuan Tenis Meja (PTM) Sukun berhasil merebut emas Popda Jateng untuk kontingen Kudus. Affan Mauludana Pratama (16), berhasil mengamankan medali emas dikategori SMA. Affan Maulana Pratama, diketahui berhasil menang dengan skor 3-0 dalam pertandingan final melawan tenis mesja Popda Jatenga kategori SMA. Lawanya, Satria yang merupakan atlet tenis meja perwakilan dari Pekalongan. Pelatih PTM Sukun, Frengki Setyo mengatakan, permainan yang ditunjukkan anak asuhnya saat itu sudah sangat baik. Pihaknya merasa bangga anak asuhnya mampu membawa nama baik Kudus dengan meraih medali emas. "Secara umum permainannya bagus, kami sendiri merasa bangga sudah bisa meraih medali emas," katanya Kamis (18/11/2021). Meski demikian, pihaknya menyoroti adanya sejumlah kesalahan yang bisa menjadikan blunder dan bisa menjadikan poin untuk lawan. Dimana anak asuhnya tersebut beberapa kali ingin membuat finishing yang cantik, namun berujung kesalahan. BACA JUGA: Dua Atlet PTM Sukun Wakili Kudus di Popda Jateng "Jadi terkadang ingin finishing cantik yang terlihat wah, tapi seharusnya itu tidak perlu dilakukan, karena bisa menjadikan blunder. Terpenting itu bagaimana mengeksekusi bola dengan baik untuk menghasilkan poin. Jadi ini perlu kami benahi lagi," jelasnya. Sementara untuk dikategori SMP, Ni Ketut Devinta Maharani (13) yang juga merupakan atlet PTM Sukun, harus menelan pil pahit dibabak penyisihan. Di pertandingan kedua melawan Nesa, perwakilan Pati, Devinta harus menelan kekalan 1-3, dan langkahnya pun terhenti. Faktor non teknis ditengarai menjadi penyebab utama kekalahan Devinta. Hal ini terjadi, karena pada saat itu Devinta bermain beruntun. Usai mengikuti ajang PTMSI Kota Semarang, ia kemudian berlanjut bertanding di Popda Jateng. Meski demikian, menurut Frengki, hal tersebut juga tidak bisa dijadikan alasan. "Ini yang jadi catatan, bagaimana seorang atlet bisa profesional dan bisa segera pulih dan menyesuaikan secepat mungkin ketika ada ajang beruntun. Mau tidak mau itu resiko seorang atlet. Kedepan hal itu harus diperbaiki," ujarnya. Reporter : Yuda Auliya Rahman Editor: Budi erje

Baca Juga

Komentar