Jumat, 29 Maret 2024

Fasilitas Publik di Kudus Dianggap Belum Ramah Difabel

Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 5 November 2021 11:20:08
Salah seorang difabel tengah mengangkat kursi rodanya untuk turun dari trotoar di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_201802" align="alignleft" width="1024"] Salah seorang difabel tengah mengangkat kursi rodanya untuk turun dari trotoar di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Fasilitas publik di Kabupaten Kudus dianggap masih belum ramah difabel. Kondisi ini dinilai menyulitkan para penyandang disabilitas dalam mobilitasnya. Bahkan pegiat disabilitas Kudus, Anjas Pramono menyebut jika pemerintah tak melibatkan kalangan difabel dalam penyiapan sarana dan prasarana publik. Alhasil sarpras yang dibangun banyak yang tak memperhitungkan kebutuhan difabel. Di antaranya  trotoar yang dibangun terlalu tinggi, dan tak ada bidang miring untuk akses untuk difabel. Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah taman di Kudus. "Seharusnya pemkab ajak kami dulu untuk sosialisasi. Apa kebutuhan kami para disabilitas. Bukan tahu-tahu membangun sarpras tapi tidak ada sarana bagi disabilitasnya," kata Anjas, Jumat (5/11/2021). Pihaknya berkeinginan di setiap tempat pelayanan publik agar disediakan minimal bidang miring bagi kaum disabilitas untuk akses kursi roda. Selain itu dia berkeinginan agar disediakan kursi roda cadangan. "Minimal ada itu dulu sudah cukup. Tetapi nyatanya belum terimplementasikan," terangnya. Baca: Kudus Buka Pintu Difabel yang Ingin Kerja di Kantor Pemerintah Menurut Anjas pembuatan bidang miring maupun penyediaan kursi roda cadangan di tempat pelayanan umum tidak tergolong mahal. "Kami juga tidak ingin membebani APBD. Makanya setidaknya minimal dua hal itu sudah cukup. Ada bidang miring dan ada ketersediaan kursi roda cadangan. Supaya kami ada kemudahan," ungkapnya. Baca: Pemkab Kudus Enggan Masukkan Semua Difabel ke DTKS, Ini Alasannya Hal senada diungkapkan oleh Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) Kudus, Rismawan Yulianto. Dia menilai sarpras bagi disabilitas di Kota Kretek belum maksimal. "Minimal ada sarpras bagi disabilitas di beberapa tempat umum yang sering disambangi teman-teman disabilitas. Seperti tempat pelayanan publik dan Balai Desa," ungkapnya. Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar