Kamis, 28 Maret 2024

Viral Dua Remaja Putri Ngawi Jambak-Jambakan di Taman, Gara-Garanya Sepele

Murianews
Sabtu, 30 Oktober 2021 16:09:40
Dua remaja putri jambak-jambakan di Ngawi. (Tangkap layar video viral)
[caption id="attachment_249785" align="alignleft" width="1280"]video viral ngawi Dua remaja putri jambak-jambakan di Ngawi. (Tangkap layar video viral)[/caption] MURIANEWS, Ngawi – Beredar video viral menunjukan dua remaja putri berkelahi, jambak-jambakan di taman desa, Ngawi, Jatim. Video itu viral di media sosial beberapa hari terakhir. Diketahui video itu diambil di Taman Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Video itu diambil pada Rabu (27/10/2021), sekitar pukul 16.00. Mulanya, terjadi keributan antara dua remaja putri itu. Mereka kemudian beradu mulut dan berlanjut baku hantam. Perkelahian pun tak terelakan. Mirisnya, perkelahian itu disaksikan sejumlah rekan masing-masing. Puas berkelahi mereka pun langsung membubarkan diri. Video perkelahian itu direkam oleh rekannya sendiri dan sempat viral di media sosial. Baca juga: Kepala Bocor saat Lerai Perkelahian, Anggota DPRD Bantul Dirawat di Rumah Sakit Melansir dari Berita Jatim, Sabtu (30/10/2021), saat ini, kasus perkelahian itu ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Ngawi. Identitas dua remaja putri yang ‘gelutan’ itu pun telah dikantongi. Keduanya adalah VAS (15), warga Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, dan NNF (16), warga Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Diketahui, VAS masih berstatus pelajar. Sementara NNF putus sekolah. Gelutan itu dimulai daru sebuah percekcokan antara keduanya. Di mana, VAS menyebut NNF dengan kata yang merendahkan di media sosial. Lalu mereka janjian di taman desa dan sempat cek-cok hingga akhirnya berujung perkelahian. Baca juga: Anak Rebutan Kembang Api, Bapak Berkelahi Berujung Pembacokan “Pukul pukulan, jambak-jambakan rambut. Saya tinggal pergi. Saya tidak tau siapa yang melerai bubar sendiri,” ungkap Indah Lestari, salah seorang pedagang di Taman Desa Ngale. Peristiwa itu disayangkan Kades Ngale Yan Teguh Wibowo. Menurutnya, taman desa tak sepantasnya jadi ajang perkelahian antar remaja. Pasalnya, taman itu digunakan untuk kepentingan umum, seperti olahraga dan rekreasi. “Saya sempat bingung. Memang bener lokasi di Ngawi.  Namun itu bukan warga kami, saya prihatin.  Saya menyuruh kasun (kepala dusun) mencari siapa mereka. Ternyata mereka masih di bawah umur satu masih sekolah. Masalahnya perselisihan di media sosial hingga berkelahi. Saya prihatin anak bangsa kok jadi begini. Kami buat taman buat olah raga malah digunakan untuk berkelahi,” kata Teguh.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Berita Jatim

Baca Juga

Komentar