Jumat, 29 Maret 2024

Naiknya Mobilitas Masyarakat Dikhawatirkan Perburuk Situasi Pandemi

Murianews
Sabtu, 30 Oktober 2021 13:38:18
Ilustrasi mobilitas di Mal. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_241555" align="alignleft" width="1280"]Ilustrasi mobilitas masyarakat Ilustrasi mobilitas di Mal. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Penyesuaian di beberapa sektor telah membuat mobilitas masyarakat meningkat. Naiknya mobilitas itu dikhawatirkan perburuk situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Kekhawatiran itu diungkapkan Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman. Dia pun mewanti-wanti peningkatan mobilitas itu. Sebab, itu bisa memicu lonjakan kasus Covid. Dicky meminta warga untuk menahan diri dan mendorong pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi. “Peningkatan mobilitas ini sangat berkorelasi erat dengan potensi perburukan situasi ketika cakupan vaksinasi lengkap masih rendah, bahkan berbicara konteks negara yang saat ini meledak di bawah 80 persen itu rawan, apalagi situasi kita bukan di bawah 80 tetapi di bawah 50, apalagi berbicara lengkap, nah ini yang harus disadari,” kata Dicky mengutip Detikcom, Sabtu (30/10/2021). Baca juga: WHO Nilai Mobilitas di Jawa-Bali Melesat, Menkominfo: Jangan Lengah! “Bahkan dengan vaksinasi di bawah 80 persen, pelonggaran dilakukan terlalu awal, tergesa-gesa, ini menjadi peledakan, pelajaran di Singapura,” tambahnya. Menurutnya, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan kembali. Terutama kesadaran untuk mencegah penularan Corona. Dia meminta warga agar menahan diri. “Nah oleh karena itu, aktivitas ini harus jadi kesadaran kita semua. Karena virus ini nggak menyebar sendiri, virus ini bukan terbang sana sini, dibawa manusia, dia itu efektif dalam jarak yang dekat, relatif dekat dalam efektivitasnya itu dalam radius orang itu beraktivitas keseharian, dan semakin dia aktif ke sana sini dan semakin abai, semakin besar potensi virus ini menyebar,” kata dia. Dicky juga menyoroti cakupan vaksinasi di Indonesia yang belum merata. Beberapa daerah disebutnya masih rendah. “Apalagi situasi kita, banyak daerah kita capaian vaksinasinya belum di atas 80 persen, kalau sudah di atas 80 persen, atau 85 persen ke atas udah relatif lebih kecil risikonya, ini kan belum. Sehingga upaya untuk membatasi mobilitasnya perlu dilakukan,” ujar Dicky.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: Detikcom

Baca Juga

Komentar