Jumat, 29 Maret 2024

Masih Banyak Lansia di Kudus Enggan Divaksin

Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 28 Oktober 2021 13:31:42
Warga Puskesmas Jati Kudus mengikuti vaksinasi, Kamis (28/10/2021). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_249165" align="alignleft" width="1280"] Warga Puskesmas Jati Kudus mengikuti vaksinasi, Kamis (28/10/2021). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tengah mempercepat vaksinasi Covid-19, termasuk di kalangan lanjut usia (lansia). Namun ternyata, masih banyak lansia yang enggan disuntik vaksin. Padahal capaian vaksinasi lansia menjadi salah satu indikator penerapan level dalam PPKM. Salah satu buktinya, yakni masih sedikitnya capaian vaksinasi lansia, yang baru sekitar 36 persen di dosis satu dari target 71.098 orang. Sementara di dosis dua bahkan baru 16 persen. Salah satu wilayah yang tingkat vaksinasi lansia rendah yakni di wilayah Puskesmas Jati. Puskesmas ini membawahi delapan desa, terdiri dari Desa Ploso, Desa Loram Kulon, Desa Tanjungkarang, dan Desa Jati Kulon. Lalu ada Desa Jati Wetan, Desa Jetis Kapuan, Desa Pasuruhan Kidul, dan Desa Pasuruhan Lor. Menurut Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad total lansia yang ada di wilayah kerjanya ada empat ribu orang. Sementara yang sudah divaksin baru 1.350 lansia. Menurut Ahmad lansia di wilayah kerja Puskesmas Jati masih enggan untuk divaksin. Kebanyakan dari mereka takut untuk divaksin. "Lansia yang kami hadapi di lapangan secara door to door sebagian di antaranya merasa tidak perlu untuk ikut vaksinasi," katanya, Kamis (28/10/2021). Meski demikian pihaknya mengaku tetap akan berupaya untuk pendekatan ke lansia. Hal itu supaya lansia mau untuk divaksin. "Tetap akan kami gencarkan sosialisasi vaksinasi bagi lansia. Kami upayakan lewat keluarga lansianya juga supaya mau untuk membujuk lansia agar divaksin," terangnya. Baca: Vaksinasi Covid-19 Dosis Satu dan Dua di Kudus Jomplang, Ini Kata DKK Ahmad mengimbau agar lansia tidak takut untuk divaksin. Sebab menurutnya vaksin aman dan halal. "Vaksin juga halal dan bisa melindungi diri. Misal terpapar juga bisa mengurangi risiko. Sehingga tidak sampai terjadi gejala berat. Jadi jangan khawatir untuk ikut vaksin," pungkasnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kudus Badai Ismoyo mengatakan, capaian vaksinasi dosis satu di Kudus telah mencapai 51 persen. Kemudian untuk dosis duanya, baru ada sebanyak 29 persen. Ia memastikan jika timpangnya capaian anatra dosis satu dan dua, bukan karena masalah dropping vaksin. Melainkan karena masih menunggu waktu penyuntikan kedua. Vaksinasi untuk lansia juga terus diupayakan meningkat.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha   https://www.youtube.com/watch?v=TMM83-pvbdo

Baca Juga

Komentar