Jumat, 29 Maret 2024

Kudus Baru Punya Tiga Desa Tangguh Bencana

Yuda Auliya Rahman
Rabu, 27 Oktober 2021 18:17:29
Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat mengecek perlengkapan relawan kebencanaan. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_198686" align="alignleft" width="2560"] Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat mengecek perlengkapan relawan kebencanaan, beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus memacu jumlah desa tangguh bencana (destana) yang ada di Kota Kretek. Apalagi, memasuki musim hujan ini kerawanan bencana alam cukup tinggi. Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kudus Wiyoto mengatakan, saat ini di Kabupaten Kudus baru memiliki tiga destana. Yakni di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Desa Menawan Kecamatan Gebog, dan Desa Japan, Kecamatan Dawe. Padahal desa-desa di Kabupaten Kudus sebagian besar mempunyai risiko terhadap bencana alam. Mulai dari banjir maupun longsor. "Kami akan tambah lagi destana, mulai proses sosialisasi dulu, pelatihan, hingga pembentukan di Desa Kesambi, dan Desa Wonosoco. Tahun depan, rencananya juga di Desa Setrokalangan," katanya Rabu, (27/10/2021). Ia menjelaskan, keberadaan destana dirasa sangat perlu khusunya di desa yang berpotensi terjadi bencana. Pasalnya, pembentukan destana bertujuan agar suatu desa bisa lebih mandiri dalam menanganani kebencanaan, khususnya dalam upaya pertolongan pertama. Baca: Hujan Angin Porak-porandakan Atap Rumah di Kudus Para relawan, sambung dia, nantinya akan bisa memperkirakan bencana hingga efek yang akan ditimbulkan. Sehingga, mereka pun bisa melakukan suatu mitigasi kegiatan yang bisa mengurangi efek dari bencana itu sendiri. "Satu destana ideal itu minimalnya ada 30 relawan yang berkompeten, yang peduli. Dan nantinya otomatis akan mengajak warga lain untuk turut serta dalam destana. Ketika destana sudah terbentuk, mereka juga akan lebih memiliki tanggungjawab," jelasnya. Ia menjelaskan, pembentukan destana tersebut juga diharapkan mampu menjadi suatu kelompok di dalamnya terdapat aktivitas perekonomian. Nantinya hasil usaha di kelompok tersebut bisa dijadikan sumber untuk membantu kegiatan destana. "Jadi program kami juga ada pemberdayaan ekonomi dari destana, jadi mereka bisa mandiri," ucapnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar