Kamis, 28 Maret 2024

Bantuan Alat Usaha Buruh Rokok Kudus Diupayakan Lewat Jalur Ini

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 27 Oktober 2021 17:03:44
Warga mengikuti pelatihan barista yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi UKM Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_249001" align="alignleft" width="1280"] Warga mengikuti pelatihan barista yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi UKM Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Bantuan alat usaha bagi buruh rokok di Kudus tak dapat diberikan tahun ini. Namun, Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi UKM Kabupaten Kudus berencana mengupayakan lewat dua cara. Diketahui, bantuan alat bagi buruh rokok yang mengikuti pelatihan beberapa waktu lalu memang tidak dapat direalisasiskan tahun ini karena Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) tidak diperbolehkan untuk pengadaan alat. Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan pihaknya akan mengupayakan lewat APBD 2022 dan APBN 2022. "Kami juga koordinasi dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) maupun koordinasi dengan Kementerian Perindustrian," katanya, Rabu (27/10/2021). Meski tetap akan mengupayakan lewat dua cara itu, Rini mengaku belum mengetahui rincian anggaran yang didapatkan. Namun, ketika nantinya sudah ada anggaran dia sudah memiliki gambaran pembelian alat. "Paling tidak pengadaan alat kami upayakan untuk pelatihan tata boga atau barista," ujarnya. Baca: Pemkab Kudus Upayakan Bantuan Alat Usaha ke Buruh Rokok Rini tidak memungkiri, pengadaan alat yang tidak dapat dilakukan tahun ini memang mengganggu masyarakat yang sudah selesai mengikuti pelatihan. Meski begitu dia mengimbau agar masyarakat tetap semangat selepas mengikuti pelatihan. "Bagi yang sudah mengikuti pelatihan jangan berhenti. Tetap berlatih dan praktek. Kami dinas tetap terbuka bagi yang ingin bertanya soal apapun," ujarnya. Menurutnya pihaknya juga terus berkoordinasi dengan peserta yang telah selesai menyelesaikan pelatihan. Hal itu bertujuan agar peserta yang sudah mengikuti pelatihan tetap terpantau. "Supaya selesai pelatihan kemudian tidak selesai begitu saja. Tetapi harus ada manfaat selepas pelatihan," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar