Kamis, 28 Maret 2024

Difabel di Kudus Dilatih Menjahit dan Membuat Kue

Anggara Jiwandhana
Selasa, 26 Oktober 2021 15:54:41
Salah seorang peserta pelatihan menjahit bagi difabel di Kudus tengah mempraktekkan cara menjahit di Balai Desa Mlati Lor. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_248736" align="alignleft" width="1280"] Salah seorang peserta pelatihan menjahit bagi difabel di Kudus tengah mempraktekkan cara menjahit di Balai Desa Mlati Lor. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Sebanyak 30 penyandang difabel asal Kabupaten Kudus menerima pelatihan menjahit dan membuat kue. Pelatihan tersebut, diselenggarakan Kementerian Sosial melalui Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Inten Soeweno Bogor. Pelaksanaan pelatihan sendiri, akan berlangsung selama empat hari ke depan terhitung Selasa (26/10/2021) hari ini di Balai Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kudus. Kasi Sosialisasi dan pembinaan lanjut pada BBRVPD Kemensos Sony Siti Sondari menyebutkan, peserta yang mengikuti pelatihan kali ini, sebelumnya di assessment terlebih dahulu. Mulai dari minat dan bakat hingga pendataan usaha sebelumnya. “Jadi memang ada syarat khusus untuk mengikuti kegiatan ini, salah satunya ya memang sudah punya usaha, jadi semacam peningkatan kompetensi,” kata Sony di sela pelatihan, Selasa (26/10/2021). Ketika nanti telah merampungkan pelatihan, mereka akan diberi bantuan alat produksi. Mereka yang mengikuti pelatihan membuat kue akan diberi bantuan peralatan memasak. Seperti oven dan perangkat lain. Sementara mereka yang mengikuti pelatihan menjahit akan mendapat peralatan jahit seperti mesin obras. “Usai pelatihan ini kami tetap akan melakukan monitoring sejauh mana perkembangannya,” pungkas dia. Bupati Kudus HM Hartopo mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi adanya bantuan kewirausahaan untuk para difabel di Kudus tersebut. Pihaknya pun mendorong para difabel untuk menjadi entrepreneur. “Dari Pemkab Kudus sendiri tetap akan menyuport, nanti bisa dibuatkan progam seperti ini juga di Disnaker atau di Dinsos,” pungkas Hartopo. Baca: Pemkab Kudus Enggan Masukkan Semua Difabel ke DTKS, Ini Alasannya Sementara Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) Rismawan Yulianto mengatakan, pihaknya sebenarnya mengirimkan 120 nama ke kementerian. Namun memang yang lolos verifikasi hanya ada sebanyak 60 orang. Jumlah tersebut kemudian terbagi mengikuti pelatihan tahun ini sebanyak 30 orang dan 30 orangnya lagi di tahun depan.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar