Kamis, 28 Maret 2024

Bikin Gaduh, Menag Klarifikasi Omongannya Soal Kemenag Hadiah untuk NU

Murianews
Senin, 25 Oktober 2021 14:30:48
Menag Yaqut Cholil Qoumas (YouTube/TV9)
[caption id="attachment_248400" align="alignleft" width="1920"] Menag Yaqut Cholil Qoumas (YouTube/TV9)[/caption] MURIANEWS, Solo – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi omongannya yang membikin gaduh belum lama ini. Di mana, Gus Yaqut menyebut Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama. Pernyataan itu diungkapkannya saat menjadi salah satu narasumber di Webinar Robithah Ma’ahid Islamiyah dan PBNU dalam rangka Hari Santri. Kegiatan itu ditayangkan secara langsung di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021). Menurut Yaqut, pernyataannya itu untuk memotivasi para santri dan pesantren. Dia pun menyayangkan pernyataan tersebut jadi konsumsi publik sehingga menimbulkan polemic di masyarakat. “Itu saya sampaikan di forum internal. Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik bagaimana,” katanya usai membuka acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (25/10/2021). “Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” tambahnya. Baca juga: Kemenag Grobogan Tasyarufkan 1.300 Paket Sembako dan Dua Kursi Roda Dia menjelaskan, dengan memotivasi santri dan warga Nahdliyyin secara umum diharapkan NU bisa tetap terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara. “NU harus kembali kepada jati dirinya. Meskipun NU diberi sesuatu, NU harus tetap terbuka. NU harus tetap inklusif dan memberikan dirinya untuk kepentingan yang lebih besar,” katanya. Meski menyatakan Kemenag sebagai hadiah untuk NU, Yaqut memastikan lembaga yang ia pimpin tetap inklusif. Semua kebijakan diambil dengan mempertimbangkan semua agama dan golongan. “Bisa dibuktikan, apakah ada kebijakan Kemenag yang ditujukan hanya untuk NU? Tidak ada," katanya. Tak hanya itu, Yaqut lantas menyebut pejabat di Kemenag juga berasal dari berbagai golongan dan agama. “Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umroh) itu dari Muhammadiyah. Itjen (inspektorat jenderal) Kemenag juga sama, bukan dari NU,” katanya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar