Jumat, 29 Maret 2024

Menengok Menara Kudus di Pantai Empu Rancak Jepara

Faqih Mansur Hidayat
Senin, 25 Oktober 2021 13:27:13
Replika Menara Kudus di Pantai Empu Rancak Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_248365" align="alignleft" width="1280"] Replika Menara Kudus di Pantai Empu Rancak Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Menara Kudus adalah ikon Kota Kretek Kudus. Namun, ada replika Menara Kudus yang berdiri megah di bibir Pantai Empu Rancak, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Jepara. Menara Kudus di Pantai Empu Rancak itu memang mirip dengan Menara Kudus asli. Bedanya, tinggi bangunan itu hanya sepuluh meter. Masjid yang berada di sampingnya lebih mirip dengan Masjid Agung Demak. Namanya Masjid Nahdlatul Bahri. Di teras masjid tersaji gapura lengkung dengan tiga pintu masuk. Menara dan masjid tersebut dibangun dari tumpukan bata merah. Pemilihan material bangunan itu berhasil membuat kesan klasik dan elegan. Sebagian besar sisi-sisi bangunan dihiasi dengan ukiran dan hiasan piring kuno bertuliskan asmaul husna (nama-nama Allah, red). Di dalam masjid, terdapat empat saka guru dari kayu. Meski tidak luas, dan terbilang kecil, beribadah di dalam masjid tersebut memberikan kesan tersendiri. Suasana dalam masjid yang kuno bisa memantik ingatan jemaah untuk mengingat kehidupan Islam era Wali Songo. "Jadi masjid ini (Nahdlatul Bahri, red), yang mendirikan orang Kudus. Memang identik seperti itu (replika Menara Sunan Kudus)," kata Ali Ronzi, Petinggi Desa Karanggondang. Baca: Awal Mula Mitos Pejabat Tak Berani Masuk Gapura Menara Kudus Sementara Ketua RT 5 RW 8 Desa Karanggondang, Zunaidi menuturkan, masjid tersebut saat dibangun dulunya belum ada replika Menara Kudus. Dikatakan, replika itu baru didirikan sekitar tahun 2014 lalu. "Masjid dan replika ini dibuat oleh kiai asal Kabupaten Kudus, Mbah Yai Subakir Toyib (KH Subakir Toyib),” ujar Zunaidi. Ia menambahkan, di tahun 2014 lalu, memang sudah ada masjid namun bangunan tidak seperti saat ini. Kemudian, direnovasi karena tanahnya masih gembur. Zunaidi mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan KH Subakir mendirikan replika Menara Sunan Kudus. Menurutnya, sosok Subakir senang dengan benda-benda unik. "Seperti yang terlihat di bangunan unik ini, ada lafal ayat-ayat asmaul husna. Terdapat di piring keramik yang tertempel di dinding-dinding itu," imbuh Zunaidi. Masjid tersebut pun masih digunakan tempat ibadah warga sekitar dan pengunjung. Zunaidi mengatakan replika Menara Sunan Kudus juga menjadi daya tarik wisatawan saat ke Pantai Empu Rancak. "Tetap digunakan untuk salat jemaah, sunnah, salat wajib, tahlilan sering di sini acara besar keagamaan," pungkasnya.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar