Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

APBN Tekor Rp 452 T per Akhir September 2021

Sri Mulyani (YouTube/Kemenkeu RI)

MURIANEWS, Jakarta – Angka defisit dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) meningkat dari Rp 383,2 triliun di akhir Agustus menjadi Rp 452 triliun pada September 2021. Realisasi itu setara dengan 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto. Itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konfrensi Pers Virtual APBN Kita edisi Oktober 2021 di YouTube Kemenkeu RI, Senin (25/10/2021).

Menurut Sri Mulyani, angka itu berbeda dibandingkan tahun lalu. Di mana pada saat itu defisitnya sekitar Rp 681,4 triliun. Angka itu lebih tinggi dari saat ini.

“Dibandingkan tahun lalu, yang defisitnya Rp681,4 triliun, (defisit September 2021) ini penurunan 33,7 persen,” kata Sri Mulyani.

Perempuan yang akrab disapa Ani itu menilai penurunan itu menggambarkan berjalannya konsolidasi fiskal. Di samping itu, secara tak langsung pemulihan ekonomi ini sudah sesuai harapan Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Rp 59,94 Triliun Dana APBN Dialokasikan untuk Jateng, Semester I Terserap 43 Persen

Dijelaskan, realisasi defisit itu berasal dari belanja negara. Di mana per periode yang sama mencapai Rp 1.806,8 triliun atau tumbuh minus 1,9 persen. Nominalnya setara 65,7 persen dari total pagu belanja Rp 2.750 triliun di APBN 2021.

“Terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.265,3 triliun dan transfer ke daerah Rp541,5 triliun,” jelas Ani.

Sementara, pendapatan negara mencapai Rp1.353,8 triliun atau tumbuh 16,8 persen (yoy). Realisasi pendapatan berasal dari penerimaan pajak senilai Rp 850,1 triliun, bea cukai Rp 182,9 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 320,8 triliun.

Tercatat, penerimaan pajak mencapai 69,1 persen dari pagu. Sedangkan realisasi penerimaan bea cukai mencapai 85,1 persen dari pagu dan PNBP telah melebihi pagu mencapai 107,6 persen.

Di sisi lain, bendahara negara mencatat realisasi pembiayaan telah mencapai Rp621,9 triliun atau setara 61,8 persen dari pagu Rp1.006,4 triliun. Sedangkan keseimbangan primer berada di kisaran Rp198,3 triliun.

 

Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.