Jumat, 29 Maret 2024

Wonogiri Izinkan Semua Sekolah Gelar PTM Terbatas Mulai 18 Oktober

Murianews
Jumat, 15 Oktober 2021 18:57:33
Ujian sekolah tatap muka di SMP 1 Kudus beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_236554" align="alignleft" width="1280"] Ilustrasi: SMP 1 Kudus menggelar uji coba pembelajaran tatap muka dengan prokes ketat beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Wonogiri – Bupati Wonogiri Joko Sutopo akhirnya mengizinkan semua sekolah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Rencananya, PTM tersebut akan dimulai Senin (18/10/2021) pekan depan. Keputusan itu diambil setelah dilakukan kajian dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri dengan Satgas Covid-19. ”Selain itu ada pertimbangan khusus sebelum membuat keputusan ini. Salah satunya adalah status Wonogiri yang berada level 2. Penularan Covid-19 juga tergolong kecil, meski masih ada penambahan kasus terkonfirmasi positif,” kata bupati yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wonogiri seperti dikutip Solopos.com, Jumat (15/10/2021). Baca: Gara-Gara Ini Kakek Nenek di Wonogiri Jalan Kaki 12 Kilometer PP untuk Vaksinasi Selain itu, lanjutnya, seluruh siswa berusia lebih dari 12 tahun yang berjumlah hampir 32 ribu orang, termasuk guru dan tenaga kependidikan lebih dari 9.000 orang sudah divaksin. Vaksinasi terhadap sasaran tersebut bahkan sudah mencapai 100 persen. Capaian vaksin dalam skala kabupaten pun sudah mencapai 80,15 persen hingga Kamis (14/10/2021) pukul 12.00 WIB. Realisasi vaksinasi secara akumulasi, yakni 685.811 orang dari total sasaran 855.663 orang. ”Dari situ, tak hanya SMP sampai SMA/SMK, tetapi SD juga sudah bisa laksanakan PTM mulai Senin pekan depan. Siswa kelas I-VI boleh ikut PTM terbatas,” ungkapnya. ”Memang siswa SD mayoritas belum terkaver vaksinasi karena usia mereka kurang dari 12 tahun. Tapi kalau yang dibolehkan mengikuti PTM hanya pelajar yang sudah divaksin, siswa SD yang bisa ikut hanya sebagian kecil. Padahal, jumlah siswa SD sangat banyak,” kata lelaki yang akrab disapa Jekek itu. Baca: Ibu Mertua di Wonogiri Histeris Temukan Mantu Perempuan Gantung Diri Dia melanjutkan, PTM digelar tanpa uji coba. Jika uji coba siswa yang dapat mengikutinya akan sangat sedikit. Seluruh siswa boleh mengikuti PTM, tetapi dengan pembatasan yang diatur sesuai kondisi sekolah masing-masing. Ia mencontohkan, PTM digelar dengan kapasitas 50 persen. Pada hari berikutnya 50 persen siswa yang sebelumnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) mendapat giliran menjalani PTM. “Kalau ada siswa belum punya seragam atau seragamnya sudah kekecilan atau ada faktor lain yang mengakibatkan seragam tidak memungkinkan dipakai, siswa dan orang tua tak perlu khawatir. Siswa boleh pakai pakaian selain seragam. Pada awal PTM terbatas ini substansinya bukan masalah seragam, tetapi pengenalan siswa terhadap kebiasaan baru penerapan protokol kesehatan. Ini karena upaya paling efektif mencegah penularan Covid-19 ya dengan menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar