Jumat, 29 Maret 2024

Gawat! Ada Klaster Tilik hingga Ponpes di Bantul dan Gunungkidul

Murianews
Kamis, 14 Oktober 2021 17:29:10
Ilustrasi pasien opname di RS (Freepik)
[caption id="attachment_232603" align="alignleft" width="880"] Ilustrasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (Freepik)[/caption] MURIANEWS, Yogyakarta – Klaster Covid-19 kembali bermunculan di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Tarsisius Glory mengatakan ada dua klaster yang muncul di Kabupaten Bantul, yakni dari klaster tilik (menjenguk) dan senam. Pasien tersebut kini berada dalam perawatan di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro. Para pasien tersebut merupakan warga dari Kecamatan Bambanglipuro dan Sanden, Kabupaten Bantul. Baca juga: Hari Ini Muncul 557 Kasus Covid-19 di Jateng, Ganjar: 80 Persen dari Klaster Mengutip dari CNN Indonesia, sebelas orang yang dirawat di RSLKC Bambanglipuro saat ini delapan pasien di antaranya merupakan warga Gokerten, Srigading, Sanden yang masuk dalam klaster tilik. “Masih Oktober ini, itu ceritanya ada orang sakit nggak tahu sakitnya apa, belum swab tapi ditiliki (dijenguk) orang banyak. Setelah pada pulang, pasien diperiksa lagi, diswab hasilnya positif," ujar Glory. Setelah keluar hasil itu, mereka yang menjenguk pun harus menjalani tes PCR. Alhasil, delapan dari mereka dinyatakan positif Covid-19. “Ada delapan yang mondok di RSLKC, tanpa gejala semua dan satu orang isoman,” urainya. Baca juga: Giliran Klaster Ziarah Muncul di Purworejo, 53 Orang Positif Satu Meninggal Petugas kemudian melakukan pelacakan dari delapan dan didapati 34 orang masuk dalam kategori kontak erat. Rencananya, besok mereka akan menjalani tes PCR oleh petugas dari Puskesmas Sanden. “Menurut saya, di tengah kasus landai seperti ini tapi ditemukan klaster ini adalah shock therapy, warning kepada masyarakat. Walaupun sudah divaksin, jangan lengah soal 3M dan puskesmas harus aktif 3T. Kami tidak kendor artinya,” pungkasnya. Sementara, pada klaster senam, kata Glory, diketahui ketika seorang warga Mbelan, Sidomulyo, Bambanglipuro yang hendak berangkat ke Kalimantan menjalani tes PCR dan mendapatkan hasil positif. Laporan ini masuk ke Puskesmas Bambanglipuro awal Oktober lalu. Baca juga: Giliran Klaster Ziarah Muncul di Purworejo, 53 Orang Positif Satu Meninggal “Kita lakukan tracing, istrinya, ibunya istri ini terkena (positif Covid-19). Ibunya ini sebelum kita tracing, ternyata juga sempat melakukan kegiatan senam di kampung,” papar Kepala RSLKC Bambanglipuro itu. Hasil tracing dari kegiatan senam itu mendapati ada lima orang terkonfirmasi Covid-19. Setelah dikembangkan lagi, ditemukan tiga pasien baru. “Total dari klaster senam ini sembilan dan semuanya isoman (isolasi mandiri) karena tanpa gejala. Ini masih kita kembangkan tracingnya,” ujar dia. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati juga melaporkan kasus penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Sepenuturan Dewi, penyebaran terjadi di lingkungan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Karangmojo. Para pasien dalam kasus ini semuanya merupakan santri di ponpes tersebut. “Saat ini 17 positif. Tracing sampai saat ini masih berlangsung,” ujar Dewi melalui pesan WhatsApp, Kamis. Dewi belum bisa menjelaskan secara detail soal kronologi penyebaran virus Corona di lingkungan ponpes ini. Saat dikontak dirinya mengaku sedang rapat.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar