[caption id="attachment_245526" align="alignleft" width="1189"] LP Kedungpane saat membuka pelatihan kepada 100 warga binaan. (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang atau sering disebut LP Kedungpane menggelar pelatihan program kemandirian bagi 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (13/10/2021).
Pelatihan tersebut digelar dengan tujuan untuk membentuk warga binaan yang unggul dan memiliki keahlian sebagai bekal untuk hidup mandiri selama di lapas dan di luar lapas setelah bebas nanti.
Baca: Cegah Penyelundupan Sabu, LP Kedungpane Tambah Enam CCTV
Dalam pelatihan tersebut, Lapas Semarang bekerja sama dengan beberapa instansi dan perusahaan. Lapas bahkan meneken MoU dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
Di antaranya Dinas Pertanian Kota Semarang, Bank Mandiri, Yayasan Solafide Semarang, PT Philnesia Indonesia, PT Zong Tuo Trade, Yayasan Kinanthi Wastra Batik Semarang, Yayasan AIK Snack dan Bakery.
Kepala Lapas Semarang, Supriyanto menjelaskan, pelatihan tersebut dibagi menjadi enam sesi. Di sesi pertama para warga binaan tersebut di latih kemandirian bidang pertanian, penjahitan, membatik, produksi bakery, anyaman rotan dan Cotton Bud.
Baca: Petugas Kembali Gagalkan Penyelundupan Sabu ke LP Kedungpane
"Harapannya pelatihan ini dapat mengubah image negative masyarakat terhadap warga binaan dan juga menjadikan warga binaan yang lebih produktif," katanya.
Kepala Dinas Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur menerangkan menjadi petani kini merupakan sebuah profesi. Dengan pelatihan ini bertujuan untuk membekali WBP dalam meningkatkan harkat dan martabatnya.
"Kualitas, kuantitas dan seni dalam mengembangkan produknya serta jenis pemasaran sangat dibutuhkan demi terwujudnya kehidupan yang lebih sejahtera," jelas Hernowo.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Kemitraan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan serta Vice Presiden Bank Mandiri yang turut memfasilitasi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi