Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Gara-Gara Logo Kampus, Kantor BEM UMK Disegel

Basecamp BEM UMK disegel karena dianggap telah melecehkan almamater kampus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)

MURIANEWS, Kudus – Problematika yang terjadi di lingkup internal kampus Universitas Muria Kudus (UMK) hingga kini belum rampung. Bahkan, yang terbaru sejumlah organisasi mahasiswa di lingkup kampus menyegel basecamp atau Kantor Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMK, Selasa (12/9/2021) malam.

Penyegelan tersebut lantaran BEM UMK dianggap telah melecehkan lambang almamater dalam unggahan seruan #SelamatkanUMK, yang diunggah akun Instagram @bem_umk lima hari lalu.

Dalam unggahan di Instagram itu, tertulis ‘System Error, Rusaknya Birokrasi Kampus’. Di bawahnya, terdapat gambar logo UMK yang robek.

Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Arga Dahana UMK menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang geram dan menyegel BEM tersebut.

Ketua Mapala Arga Dahana UMK, Isnaini Nitasari mengatakan, penyegelan tersebut dilakukan lantaran BEM UMK dianggap telah melecehkan lambang almamater UMK di media sosial. BEM dianggap tidak bisa menjaga nama baik almamater di publik.

Baca: Wakil Rektor 3 UMK Kudus Mundur dari Jabatan

Pihaknya mengaku, sebelumnya telah meminta klarifikasi kepada BEM UMK soal adanya pelecehan almamater yang diunggal di media sosial itu. Namun, dari waktu yang sudah ditentukan, BEM tak kunjung memberikan klarifikasi.

“Mereka sudah melecehkan almamater, kami minta pihak BEM mengklarifikasi  masalah pelecehan almamater itu kepada publik 2x 24 jam, belum ada klarfifikasi jadi kami segel,” katanya, Rabu (13/10/2021).

Baca: BEM UMK Tuntut Rektor dan Tiga Wakilnya Mundur

Tak hanya itu, sambung dia, permasalahan yang terjadi saat ini tidak pernah dikoordinasikan dengan internal organisasi mahasiswa ataupun mahasiswa di kampus. Pihaknya juga menduga adanya kepentingan politik yang menunggangi BEM dari sejumlah tuntutan mundur kepada rektor dan tiga wakil rektor.

“Menyikapi hal itu, kami meminta pihak rektorat untuk mengaudit dan memeriksa BEM dan segala kegiatanya karena diduga ditunggangi oleh kepentingan tertentu,” jelasnya.

Rencananya segel tersebut akan dibuka setelah pihak BEM UMK bersedia mengklarifikasi dan menjelaskan kepada publik maksud sebenarnya dari gambar logo UMK yang tersobek dan sudah disebarkan itu.

 

Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.