Kamis, 28 Maret 2024

Kudus Kerahkan Tim Khusus Tangani Kematian Ibu dan Bayi

Anggara Jiwandhana
Selasa, 12 Oktober 2021 11:26:02
HM Hartopo, Bupati Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_245058" align="alignleft" width="1280"] HM Hartopo, Bupati Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengerahkan tim teknis yang khusus menangani penurunan angka kematian ibu (aki) dan angka kematian ibu (AKB). Tim ini harus mencari solusi guna menangani kasus ini. Bupati Kudus HM Hartopo menyatakan telah memberikan instruksi khusus ke tim ini. Langkah ini menurutnya perlu dilakukan percepatan. Apalagi, jika melihat data per Oktober 2021, jumlah kematian ibu dan bayi pada tahun ini sudah mencapai 81 kasus. Yakni 21 kematian ibu dan 60 kematian bayi. “Jadi tidak hanya diresmikan saja, tidak hanya komitmen bersama saja, melainkan dicari solusinya,” kata Hartopo usai menadatangani komitmen bersama penurunan angka kematian ibu dan anak, Selasa (12/10/2021). Walau demikian, pihaknya menyadari adanya pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka kasus tersebut. Sehingga perlu adanya evaluasi untuk mengantisipasi ini terjadi kembali. Baca: Duh! Kematian Ibu dan Bayi di Kudus Tinggi Ketika lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu lalu, sejumlah fasilitas memang mengalami over capacity. Sehingga ruangan yang seharusnya bisa dipakai untuk perawatan noncovid, dialihkan ke pasien covid. Hal tersebutlah yang kemudian mengurangi jumlah fasilitas penunjang persalinan bagi ibu hamil. “Karena minimnya fasilitas bersalin saat lonjakan kasus kemarin juga ternyata berdampak pada keselamatan ibu hamil, ini akan jadi evaluasi. Apakah nanti harus menyediakan ruang bersalin tambahan lagi atau bagaimana,” ungkapnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Badai Ismoyo menyampaikan jika pertemuan kali ini merupakan langkah tindak lanjut dari SK Bupati atas tim teknis penurun AKI dan AKB 2020 lalu. Sehingga ketika semua sudah sepakat untuk menurunkan AKI dan AKB, semua tim bisa segera bergerak dan mencapai tujuan tersebut.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar