Jumat, 29 Maret 2024

Mantan Presiden Klub Marseille Meninggal

Budi Santoso
Senin, 4 Oktober 2021 16:19:02
Bernard Tapie , saat membawa Marseille juara Liga Champion 1993. Mantan Presiden Marseille ini meninggal dunia. (facebook.com/BernardTapieOfficiel)
[caption id="attachment_243747" align="alignleft" width="1260"] Bernard Tapie , saat membawa Marseille juara Liga Champion 1993. Mantan Presiden Marseille ini meninggal dunia. (facebook.com/BernardTapieOfficiel)[/caption] MURIANEWS, Paris- Penghormatan diberikan berbagai kalangan sepakbola dunia, terhadap Bernard Tapie yang meninggal dunia, Minggu (3/10/2021). Mantan Presiden Klub Marseille, Prancis ini meninggal dunia dalam usia 78 tahun. Tapie, merupakan salah satu tokoh sepak bola Prancis yang paling ikonik dan kontroversial. Selama delapan tahun menjabat sebagai Presiden Klub Marseille, Tapie meraih kesuksesan pada tahun 80 sampai 90-an. Bersama Bernard Tapie, Marseille ketika itu muncul menjadi klub terkemuka di Eropa. Prestasi mereka bahkan mampu menembus batas, setelah meraih empat gelar Juara Lia Prancis, Tapie berhasil membawa Marseille juara Liga Champions pada 1993. Mantan pemain Marseille, Chris Waddle dan beberapa pemain klub Liga 1 Prancis hadir memberikan penghormatan terakhir pada tokoh yang satu ini. Bahkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga hadir memberikan penghormatannya. BACA JUGA: PSG Alami Kekalahan Pertama di Rennes Chris Waddle yang merupakan anggota tim Marseille 1993, menyampaikan kesannya dengan berurai air mata. Mantan pemain ini tampaknya benar-benar merasa kehilangan atas tokoh ini. “Ini adalah hari yang sulit. Itulah delapan tahun hidup saya. Kami tetap berharap dia tak meninggalkan kami, meskipun beritanya tidak bagus (mengenai kanker Tapie). Saya memiliki hubungan khusus dengannya, dia selalu menjadi bos saya,” ujar Wadlle memulai, seperti yang dilansir dari Get Football News France, Senin (4/10/2021). “Saya selalu memanggilnya "presiden" dan secara resmi menyapanya. Dia terkadang kasar padaku. Dia sangat menuntut sehingga banyak teman saya harus meninggalkan klub ketika dia ingin maju dan dia merasa segalanya tidak berjalan dengan baik. Itu bisa saja aku,” lanjutnya. “Saya sangat beruntung bertemu dengan pria itu dan bekerja dengannya. Karena ada pria luar biasa di luar sana, dan dia salah satunya. Saya tidak pernah menjadi salah satu dari "putranya" di ruang ganti. Tapi menjelang akhir aku mengiriminya pesan. Kami memiliki kasih sayang timbal balik, sehubungan dengan apa yang telah kami lalui,” kata Wadlle lagi. Wadlle juga menyatakan dirinya beruntung, Marseille berubah menjadi bagus, setelah Bernard Tapie mengurusnya. Sebelumnya pada 1986 Marseille belumlah apa-apa di Prancis apalagi di Eropa. “Saya hanya ingat bagian yang baik karena sebelum dia (Tapie) tiba di Marseille pada tahun 1986, klub dalam kondisi buruk. Kami berjuang untuk tetap terjaga. Hidupku berubah saat dia datang. Jika dia tidak datang ke OM, saya tidak akan memiliki karir yang sama, atau kehidupan yang sama seperti yang saya lakukan sekarang,” ujarnya menambahkan. Bernard Tapie dengan klub Marseille pada tahun 1990-an memang merupakan salah satu klub terkemuka di Prancis dan Eropa. Mereka menjadi salah satu yang berbahaya dalam perebutan gelar Champion. Beberapa pemainnya terkenal, salah satunya adalah Jean Pierre Papin. Pemain ini bahkan menjadi salah satu tulang punggung Tim Nasional Prancis kala itu. Kariernya melesat ke penjuru Eropa setelah Marseille menjadi juara Liga Champion. Penulis: Budi erje Editor: Budi erje Sumber: getfootballnewsfrance

Baca Juga

Komentar