INFO KAMPUS Mahasiswa PKL Unnes Bantu Tanggulangi Penyebaran Covid, Begini Caranya

MURIANEWS, Boyolali – Dalam rangka membantu menanggulangi penyebaran Covid-19, Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertema SKM Penggerak Desa. Kegiatan PKL ini tentunya berbeda dengan PKL yang biasa dilakukan. Mengingat salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Covid-19.
Annisa Pramitasari, salah satu mahasiswa melaksanakan kegiatan PKL “SKM Penggerak Desa” di daerah tempat tinggalnya, yakni di Kabupaten Boyolali, tepatnya di Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono. Dalam melaksanakan PKL SKM Penggerak Desa tersebut mahasiswa dibimbing oleh Widya Hary Cahyati (Epid) selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan Megi Dwi Saranita selaku Pembimbing Lapangan (PL).
“Kegiatan PKL dilaksanakan mahasiswa di tiga lokus (lokasi khusus, red) yang berbeda yakni di lokus institusi, komunitas, dan sekolah dengan menerapkan sebelas tahapan siklus pemecahan masalah,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk lokus institusi salah satunya di Puskesmas Banyudono 1 yang merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Boyolali. Melalui pendekatan institusi, mahasiswa menganalisis situasi dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1.
“Metode yang digunakan oleh mahasiswa untuk identifikasi masalah antara lain observasi langsung, wawancara, serta diskusi bersama stakeholder setempat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa berhasil menemukan bahwa prioritas masalah yang saat ini dihadapi adalah tingginya kasus kejadian Covid-19,” ungkapnya.
Selanjutnya mahasiswa pun mengidentifikasi alternatif pemecahan untuk masalah tersebut. Hingga pada akhirnya dengan menggunakan Metode Hanlon Kuantitatif mahasiswa pun menemukan prioritas alternatif pemecahan untuk masalah di Puskesmas Banyudono 1 yaitu dengan membuat formulir penyelidikan epidemiologi Covid-19, alur pelayanan vaksinasi, dan teknologi tepat guna berupa tempat cuci tangan handless sebagai upaya mengurangi kontak fisik antar individu.
“Saat melakukan pendekatan di komunitas mahasiswa mendapati bahwa Desa Ketaon merupakan desa di wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1 yang memiliki catatan kasus Covid-19 tertinggi karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal pencegahan Covid-19,” terangnya.
Untuk itu, di lokus komunitas mahasiswa melakukan beberapa kegiatan berupa penyuluhan tentang vaksinasi dan protokol kesehatan, membagikan masker dan leaflet kepada masyarakat, hingga memasang spanduk yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan.
Selain itu para mahasiswa juga mengadakan pelatihan pembuatan handsanitizer dan membentuk satgas Covid-19 di lingkup wilayah RT 08 yang diharapkan mereka dapat bekerja sama untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga RT 08 secara rutin.
“Tak hanya itu, karena salah satu penyebab masalah yang terjadi di Desa Ketaon adalah kurangnya edukasi tentang Covid-19 bagi anak-anak, maka mahasiswa memutuskan untuk memilih salah satu sekolah dasar di Desa Ketaon yaitu SDN 3 Ketaon sebagai sasaran dalam kegiatan intervensinya di lokus sekolah,” ubgkapnya
“Dalam hal ini mahasiswa memiliki program unggulan berupa “Education Covid-19 for Kids”, dan program lainnya yakni membagikan masker, vitamin, dan leaflet kepada siswa, memasang spanduk yang berisi ajakan kepada warga sekolah untuk selalu menjalankan protokol kesehatan dengan cara selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, serta pengadaan simulasi Pertemuan Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan prokes yang ketat,” tambahnya.
Ia pun berharap PKL “SKM Penggerak Desa” yang ia jalani mampu meningkatkan kesadaran serta membawa perubahan sikap masyarakat untuk selalu menerapkan pencegahan Covid-19 sebagai salah satu upaya menekan kemungkinan terjadinya penularan Covid-19, menurunkan kasus kejadian Covid-19, serta akan membawa dampak positif terhadap masyarakat setempat.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi