Selasa, 19 Maret 2024

Indonesia Diproyeksikan Jadi Negara dengan Transaksi Digital Terbesar se-Asia Tenggara

Anggara Jiwandhana
Rabu, 29 September 2021 10:33:38
Staf Ahli Ekonom Ketua OJK Ryan Kiryanto saat memaparkan potensi ekonomi digital Indonesia di acara JDC 2021. (MURIANEWS)
[caption id="attachment_242696" align="alignleft" width="1920"] Staf Ahli Ekonom Ketua OJK Ryan Kiryanto saat memaparkan potensi ekonomi digital Indonesia di acara JDC 2021. (MURIANEWS)[/caption] MURIANEWS, Solo – Indonesia digadang-gadang menjadi negara dengan transaksi terbesar dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara pada tahun 2025 nanti. Dengan nilai perkiraan transaksi mencapai Rp 1.736 triliun. Ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Wimboh Santoso melalui Staf Ahli Ekonom Ketua OJK Ryan Kiryanto menyebutkan, selama pandemi ini baik disadari atau tidak ada perubahan pada transaksi keuangan di Indonesia, yakni dengan menggunakan transaski digital. Baca: AMSI Temukan Ribuan Hoaks selama Pandemi, Paling Banyak Soal Vaksin Ryan menyebutkan, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sangat luar biasa dalam perkembangan ekonomi digital. Yang pertama Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia.Tercatat ada sebanyak 272 juta jiwa di 17 ribu pulau. “Di mana 173 juta itu masuk angkatan kerja yang produktif. Itu bisa kita bayangkan betapa besarnya prospek ekonomi digital di sana," katanya dalam webinar Jateng Digital Conference (JDC) 2021 yang digelar AMSI Jateng, Rabu (29/9/2021) Belum lagi, lanjut dia, ada sebanyak 175 juta orang yang sudah terkoneksi dengan internet. Di mana sudah ada sebanyak 129 juta orang yang sudah memakai platform pembayaran online dengan nilai transaksi sebesar Rp 266 triliun. Baca: Meriah! JDC 2021 Diikuti Ribuan Peserta “Itu data hingga tahun 2020 dan kedepannya akan lebih besar lagi. Inilah alasan kenapa Indonesia akan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan perkiraan transaksi mencapai RP 1.736 triliun,” kata dia. Kabar baiknya lagi, sambung dia, sudah ada sebanyak 2.100 pelaku start-up, Unicorn hingga Dekacorn. Beberapa sudah go public dengan menjual saham di pasar modal. “Banyak start-up ini sudah merambah ke semua sektor. Mulai dari pertanian, kesehatan, hingga sektor finansial, hingga akhirnya banyak yang memanfaatkannya dan mendapat apa yang mereka butuhkan di sana,” jelasnya. Pihaknya menambahkan, sampai saat ini, sektor yang paling pesat pertumbuhannya adalah pada sektor finansial. Atau platform yang memfasilitasi kreditur memberikan pinjaman secara langsung kepada peminjam dana. “Atau yang biasa disebut pinjaman online,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi   https://www.youtube.com/watch?v=l2Jvg1gkjP0

Baca Juga

Komentar