Selasa, 19 Maret 2024

AMSI Temukan Ribuan Hoaks selama Pandemi, Paling Banyak Soal Vaksin

Murianews
Rabu, 29 September 2021 10:15:14
[caption id="attachment_242692" align="alignleft" width="1920"] Ketua Umum AMSI Wens Mangkun saat memaparkan jumlah berita hoaks yang beredar di media sosial selama pandemi Covid-19. (MURIANEWS)[/caption] MURIANEWS, Solo – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menemukan ribuan hoaks yang berkeliaran di berbagai platform sosial media selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Ironisnya, hoaks tersebut paling banyak seputar vaksinasi Covid-19. Ketua Umum AMSI Wens Mangkun menyebutkan, berdasarkan catatan AMSI dari bulan Maret 2020 hingga Juli 2021, sudah ada sebanyak tiga ribu berita hoaks yang tersebar di Indonesia. Jumlah tersebut, belum termasuk dengan konten-konten yang tersebar di banyak sosmed. Baca: AMSI Latih Puluhan Mahasiswa di Jateng Nulis Hingga Tangkal Berita Hoaks “Per Januari hingga Juli 2021 saja sudah ada sebanyak 1.700 hoaks, untuk postingan yang ditemukan ada sebanyak 4.000 lebih hoaks. Ini menunjukkan betapa banyaknya hoaks yang bertebaran di masyarakat,” kata dia di sela acara Jateng Digital Converence 2021 yang digelar AMSI Jateng, Rabu (29/9/2021). Wens menegaskan, jumlah tersebut bisa dibilang mengkhawatirkan bagi keberlangsungan progam vaksinasi di Indonesia. Sehingga hal-hal seperti itu harus dicegah dan terus disapu bersih oleh para pelaku media. Namun, Wens mengatakan akan sangat kerepotan jika hanya pelaku media saja ataupun pemerintah saja yang menyapu hoaks-hoaks tersebut. Harus ada koordinasi bersama yang dilakukan untuk memberantas dan memeranginya. “Inilah perlunya koordinasi bersama antar sektor, provinsi bisa bekerja sama dengan pelaku media untuk memberantasnya,” kata dia. Baca: Video Harimau Besar di Kedungjati Grobogan Hoaks Sehingga ketika telah diberantas atau setidaknya berkurang dan masyarakat semakin tinggi minat vaksinnya, maka perekonomian bisa segera tumbuh dan pulih kembali dari keterpurukan pandemic. “Kami rasa melalui acara ini JDC ini juga, semua pelaku media juga harus bisa menangkap apa yang dibutuhkan pemangku kebijakan, pelaku usaha, sektor keuangan juga, kemudian bisa memberitakannya secara proporsional, terlebih saat ini juga serba digital,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi   https://www.youtube.com/watch?v=l2Jvg1gkjP0

Baca Juga

Komentar