Jumat, 29 Maret 2024

Penghentian PTM di Jepara Harus Dipahami Semua Pihak

Murianews
Sabtu, 25 September 2021 19:33:56
Bupati Jepara, Dian Kristiandi tengah berkoordinasi dengan para staff jajarannya terkait penanganan Covid-19 di Jepara. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_242098" align="alignleft" width="1280"] Bupati Jepara, Dian Kristiandi tengah berkoordinasi dengan para staff jajarannya terkait penanganan Covid-19 di Jepara. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Jepara – Menyusul munculnya klaster Covid-19 di salah satu MTs di Jepara, Pemkab Jepara langsung menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebelumnya, kegiatan PTM sudah digelar di Jepara, meski secara tebatas. Kebijakan menghentikan kegiatan PTM memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sejumlah anggota DPRD Jepara diluar dugaan malah menunjukan sikap tak setuju dengan kebijakan itu. Sejumlah kalangan di DPRD Jepara menilai, kebijakan itu tidak tepat. Sebab hanya satu sekolah saja yang terdekti adanya kasus covid-19. Tidak tepat jika semua sekolah kemudian dihentikan proses PTM yang sudah dijalankan sebelumnya. Bupati Jepara, Dian Kristiandi sendiri menyatakan, pihaknya bisa memahami jika akhirnya muncul situasi seperti itu. Namun satu hal yang pasti, Pemkab Jepara dalam hal ini harus bersikap ekstra waspada. Penghentian PTM dilakukan untuk melihat sejauh apa perkembangan kluster yang terjadi. Penanganan terhadap kasus yang muncul juga akan dilakukan dengan seksama, sehingga dipastikan tidak lagi menimbulkan kluster yang baru. BACA JUGA: Bupati Jepara Ajak Tokoh Agama Jadi Duta Vaksinasi Covid-19 Dalam hal ini diperlukan waktu, untuk memastikannya. Sehingga setelah semuanya bisa dipastikan dan diperhitungkan, kebijakan penghentian itu akan segera di evaluasi. Jika memang memungkinkan, PTM pasti akan segera dilaksanakan kembali. “Saya kira wajar kalau kemudian terjadi pro kontra. Ada yang setuju dihentikan sementara demi keselamatan siswa dan guru serta masyarakat lebih luas. Ada juga yang tidak setuju. Kami kira, kita tetap harus waspada terkait hal ini,” ujar Dian Kristiandi. Dian Kristiandi memperkirakan, Pemkab Jepara butuh waktu setidaknya sepekan untuk bisa kembali memutuskan apakah PTM bisa dibuka kembali atau dihentikan lebih lama. Jika semua sudah dipastikan aman, tidak ada potensi meluas, pihaknya akan meminta ijin Gubernur untuk membuka kembali kegiatan PTM di semua sekolah. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung mengambil langkah responsive terhadap kasus yang terjadi di Jepara. Orang nomor satu di Jawa Tengah ini langsung memerintahkan agar semua kegiatan PTM di Jepara dihentikan dulu. Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk bisa memahami kebijakan dari pemerintah ini. Bagaimanapun dalam kasus yang terjadi di Jepara diperlukan sebuah tindakan yang jelas, terukur dan hati-hati. “Ya jangan sampai juga nanti karena tidak hati-hati kasusnya meluas. Sabar, kita harus mengedepankan keselamatan masyarakat secara luas. Itu yang paling penting. Nanti kalau semuanya sudah jelas penanganan, kita akan buka lagi PTM di sekolah Jepara,” ujar Ganjar Pranowo, menanggapi hal ini. Sebelumnya, sebanyak 25 siswa dan tiga guru di MTs Al-Muttaqin, Rengging, Pecangaan, Jepara terkonfirmasi positif covid-19. Mereka yang dinyatakan terkonfirmasi dalam kondisi tak bergejala. Terungkapnya kasus ini berawal dari kegiatan vaksinasi yang dilakukan di sekolah tersebut, oleh pihak Puskesmas Pecangaan. Pada tanggal 4 September 2021, disediakan seratus dosis vaksin yang diberikan untuk siswa di sekolah itu. Kemudian, pada tanggal 13 September 2021, kembali ada 50 orang siswa yang mendapatkan kesempatan diberi vaksin. Dari jumlah itu sebanyak 26 orang siswa lolos skrining. Sedangkan 24 lainnya kondisi kesehatannta dinyatakan tidak bisa diberi vaksin. "Ssaat itu ada yang pilek-pilek. Kan, beberapa hari sebelumnya habis hujan. Dari situ kemudian dilakukan swab PCR. Hasilnya ada 18 siswa yang terkonfirmasi positif," kata Kepala Sekolah MTs Al-Mutaqin Rengging. Penanganan lebih lanjut dilakukan oleh Dinak Kesehatan Kabupaten Jepara, dengan melakukan tracing. Semua kontak erat di data dan ditelusuri, untuk kemudian dilakukan swab. Hasilnya secara keseluruhan ada 25 siswa dan 3 guru yang dinyatakan terkonfirmasi covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, Moh Ali menyatakan, hingga saat ini belum ada perkembangan baru dari kasus di MTs Al-Mutaqin. Pihaknya berharap kasus ini tidak mengembang lebih jauh. Mereka yang terkonfirmasi positif covid-19 sudah mendapatkan penanganan. Semua sudah menjalani isolasi. Kasus ini hendaknya bisa menjadi perhatian semua pihak. Jangan sampai, kondisi Jepara yang sudah menunjukan perkembanga baik, harus kembali memburuk, karena kelengahan. “Kami kira ini harus menjadi perhatian kita semua. Situasi di Jepara sudah menuju ke arah yang lebih baik. Jangan sampai kita lengah dan membuat situasi kembali memburuk. Upaya kita bersama akan menjadi sia-sia, kalau kita tidak waspada,” ujar Moh Ali.   Penulis: S Budi Santoso Editor: S Budi Santoso

Baca Juga

Komentar