Jumat, 29 Maret 2024

Harga Komoditas Pokok di Kudus Lesu, Pemerintah Carikan Solusi

Anggara Jiwandhana
Jumat, 24 September 2021 10:56:00
Seorang petani tengah menunjukkan cabai merah hasil panennya (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_241746" align="alignleft" width="1280"] Seorang petani tengah menunjukkan cabai merah hasil panennya (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Dinas Pertanian Pangan (DPP) Kabupaten Kudus diinstruksikan untuk melakukan pendampingan kepada para petani maupun peternak komoditas bahan pokok yang saat ini sedang mengalami penurunan harga jualnya. Seperti komoditas cabai, hingga telur ayam. Bupati Kudus HM Hartopo tak menampik jika sejumlah komoditas bahan pokok turun atau sedang tak stabil harga jualnya. Yang harganya sedang naik, hanya komoditas kacang hijau. Harga komoditas yang turun drastis beberapa waktu lalu adalah cabai merah. Di mana harga terendah komoditas itu ada di Rp 3 ribu per kilogram. Sementara harga komoditas telur kini berada di Rp 16 ribu. “Dinas Pertanian dan Pangan harus melakukan pendampingan kepada para petani yang memang sekarang sedang turun harganya,” kata Hartopo, Jumat (24/9/2021). Tak hanya melakukan pendampingan, DPP diinstruksikan untuk mencari pemecahan masalah turunnya harga jual komoditas tersebut. Serta, turut membantu untuk mempromosikan komoditas tersebut ke relasinya. “Ya juga membantu promosi dan inovasinya,” ujar Hartopo. Walau demikian, petani dan peternak di Kabupaten Kudus juga diharapkan bisa melakukan inovasi pada komoditasnya. Sehingga bisa dilirik pasar walau harga jual sedang tidak stabil. Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kudus Sunardi menyebutkan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendampingan pada petani cabai di Kabupaten Kudus. Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan daya beli cabai sehingga harga bisa kembali normal seperti semula. “Kami mulai melakukan pendampingan saat panen raya beberapa waktu lalu, kami bantu promosikan dan kami bantu nglarisi,” kata dia. Baca: Harga Telur Anjlok, Disperindag Jateng Beberkan Faktornya Cara DPP mempromosikannya sendiri, sambung Nardi, adalah dengan menghubungi pengusaha-pengusaha besar di sektor makanan untuk membeli cabai petani-petani di Kudus. Dengan begitu, komoditas bisa segera keluar ke pasar. “Total saat ini kami sudah membeli sebanyak satu ton cabai dari para petani,” sambung dia. Sementara untuk komoditas di sektor peternakan, pihaknya tengah melakukan pendampingan untuk memanfaatkan pakan ternak olahan organik ataupun yang tidak memakan biaya yang mahal. Sehingga ketika komoditas siap keluar ke pasar dan harganya tak stabil, bisa mengurangi kerugian untuk ongkos pakannya. “Kami nanti juga akan menggandeng BUMD untuk turut melarisi dagangan dari para peternak dan petani di Kudus, sebelumnya ASN juga sudah diinstruksikan untuk turut nglarisi dagangan mereka,” tandas Nardi.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar