Jumat, 29 Maret 2024

Klaster MTs di Jepara, Puluhan Siswa Terpapar Tanpa Gejala

Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 22 September 2021 10:31:59
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay)
[caption id="attachment_201214" align="alignleft" width="1024"] Ilustrasi Covid-19 (Pixabay)[/caption] MURIANEWS, Jepara – Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara, menjadi klaster penyebaran Covid-19. Ada 25 siswa dan tiga guru di sekolah tersebut yang terpapar corona. Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan, dan kembali menjalanakan pembelajaran secara daring. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jepara, Muh Habib, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, para siswa dan guru yang terpapar Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG). Ia mengatakan, kasus ini diketahui dari hasil skrining yang dilakukan sebagai persyaratan PTM aman. "Langkah-langkah kita, saat ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sudah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Dipantau oleh Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan," kata Muh Habib, Rabu (22/9/2021). Sedangkan, lanjut Muh Habib, siswa yang lain di sekolah tersebut kembali melaksanakan pembelajaran secara daring. Ini dilakukan untuk memutus penularan virus tersebut. Pihaknya memastikan, sekolah tersebut melaksanakan PTM setelah adanya intruksi dari pemerintah pusat. Yakni tepatnya ketika Jepara masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Baca: MTs di Jepara dan SMP di Purbalingga Jadi Klaster Covid, PTM Ditutup Pihaknya tidak menampik bahwa hasrat sekolah-sekolah untuk melakukan PTM memang sulit dibendung. Sehingga, sebagian besar sekolah di Jepara menjalankan PTM dengan protokol kesehatan ketat. Adanya temuan tersebut tidak lantas membuat seluruh sekolah Jepara menghentikan PTM. Kendati demikian, Muh Habib sudah memberikan instruksi kepada seluruh sekolah di bawah naungan Kemenag Jepara untuk lebih mengetatkan pelaksanaan protokol kesehatan. "Sekolah-sekolah yang lain tetap masuk dengan skema terbatas. Juga saya sudah instruksikan ke pengawas-pengawas untuk memonitoring semua kegiatan PTM. Intinya protokol kesehatan harus dikuatkan dan diperketat," tegas Muh Habib.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar