Jumat, 29 Maret 2024

PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Lagi

Murianews
Senin, 20 September 2021 18:59:32
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (YouTube?Sekretariat Presiden)
[caption id="attachment_240992" align="alignleft" width="1280"] Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (YouTube?Sekretariat Presiden)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Pemerintah kembali memutuskan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. Keputusan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas itu disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. “Dalam arahan bapak Presiden, diputuskan dengan melihat perkembangan ini perubahan PPKM diberlakukan dua minggu untuk jawa bali. Namun, evaluasi tetap dilakukan setiap minggunya untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi begitu cepat,” kata Luhut dalam konfrensi pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/9/2021). Dalam konfrensi pers itu, Luhut menjelaskan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukan perbaikan. Dari hasil penelitian yang dilakukan tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menunjukan kasus produktif sudah turun di bawah angka satu, yakni 0,98 persen. Artinya, setiap satu kasus rata-rata menularkan ke 0,98 orang. “Jumlah kasus semakin terus berkurang. Ini dapat diartikan bahwa kasus Covid-19 sudah terkendali ini penilaian dari tim kami. Diketahui hari ini, kasus baru 1932, kasus sembuh 6799, meninggal 166, testing 150 ribu sekian. Ini kerjakeras semua tim dan membuahkan hasil yang menggembirakan,” kata Luhut. Meski demikian, pemerintah tetap memperingatkan untuk tetap waspada. Sebab, ada kemungkinan muncul gelombang ketiga. “kita jauh lebih siap dari empat bulan lalu setelah mengalami terpaan varian delta ini. Capaian harian menunjukan tren yang bagus dan membaik. Kasus harian turun hingga 98 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu,” ujarnya. Dengan perbaikan itu, Luhut secara tegas mengatakan pemerintah tidak akan melakukan perubahan secara drastis. Dia pun memohon pengertian masyarakat indonesia untuk hal itu. “Kenapa tidak, karena kita tidak ingin membuat kesalahan dan banyaknya yang tidak kita ketahui mengenai delta varian ini,” ujarnya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar