Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Rupa-Rupanya Ada Negara yang Tak Suka Indonesia Punya Pabrik Baterai, Sirik Banget Sih!

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (YouTube/Sekretariat Presiden)

MURIANEWS, Jakarta – Presiden Jokowi telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada proyek pabrik baterai mobil listrik milik PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, belum lama ini. Pabrik itu memiliki nilai investasi sebesar US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,62 triliun (kurs Rp 14.200).

Rupa-rupanya, ada negara tetangga yang sirik dengan langkah maju Indonesia itu. Itu diungkapkan Menteri investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/9/2021). Namun, Bahlil tak menyebutkan negara yang dimaksudnya itu.

“Bahwa yang kita groundbreaking itu adalah baterai 10 giga pertama. Kenapa ini kita lakukan? karena kita sadari negara-negara tetangga kita, saya tidak perlu sebutkan negaranya apa itu tidak ingin Indonesia menjadi salah satu negara produsen baterai di dunia,” kata Bahlil dikutip dari Detikcom.

Menurutnya, si negara yang sirik tadi ingin Indonesia hanya menjadi penyedia bahan bakunya saja. Sementara, negara itu yang memiliki pabriknya, sehingga bisa disebut made in negara tersebut.

“Mereka ingin bahan bakunya saja ambil dari kita, kemudian mereka mau bangun di negara mereka supaya made in negara a, made in negara b. Nah kita membaca gelagat ini,” tuturnya.

Baca juga: Jokowi Opotimistis Indonesia Jadi Produsen Utama Baterai

Pemerintah sendiri tak mau dimanfaatkan seperti itu, yakni hanya sebagai penyedia bahan mentahnya saja. Oleh karenanya, Indonesia menjalin kerja sama dengan investor untuk mengembangkan industri baterai mobil listrik di dalam negeri. Indonesia lebih dulu membangun hilirnya baru disusul hulunya.

“Nah ini pertama kali di Indonesia, di Asia Tenggara, dan untuk dunia ini adalah ekosistem yang kalau kita sudah bangun semuanya ini salah satu yang pertama juga di dunia dari tambang smelter, smelting, prekursor katoda, mobil kemudian batter cell dan recycle-nya itu pertama kali. Tapi ini akan terbangun semuanya di 2022,” tambahnya.

 

Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber: Detikcom

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.