Jumat, 29 Maret 2024

Pasien Aktif Corona di Kudus Naik Jadi 20 Orang

Anggara Jiwandhana
Selasa, 14 September 2021 13:38:40
Pecinta sepeda antik di Kudus menyosialisasikan protokol kesehatan. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_233863" align="alignleft" width="880"] Pecinta sepeda antik di Kudus menyosialisasikan protokol kesehatan. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Jumlah pasien Covid-19 mengalami penambahan sebanyak tiga orang per Selasa (14/9/2021). Jumlah total pasien aktif pun kini berada di angka 20 orang. Setelah pada hari sebelumnya, jumlah pasien aktif berada di angka 17 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Badai Ismoyo mengatakan, jika tiga pasien baru kini menjalani isolasi mandiri. Hal tersebut dikarenakan yang bersangkutan bergejala ringan atau tidak bergejala apapun. “Jumlah pasien aktif kini 20 orang, 18 pasien menjalani isolasi dan dua pasien lainnya menjalani perawatan,” kata Badai, Selasa (14/9/2021). Sementara secara keseluruhan, lanjut dia, jumlah warga Kudus yang telah terkonfirmasi Covid-19 adalah sebanyak 16.827 orang. Dengan rincian 20 pasien aktif, 1.381 pasien meninggal, dan 15.426 pasein sembuh. Kabupaten Kudus, kata Badai, juga masih memiliki setidaknya 65 pasien suspek. Di mana 42 pasien suspek menjalani isolasi mandiri dan 23 sisanya menjalani perawatan. Oleh karena itu, DKK Kudus mulai melakukan kajian untuk mengantisipasi adanya lonjakan ketiga kasus Covid-19 di Kota Kretek. Terlebih, adanya varian baru Covid-19 jenis MU mulai terdeteksi di sejumlah negara. Namun untuk sementara, pihak DKK akan melakukan upaya preventif terlebih dahulu. Sembari menyiapkan langkah kuratif bila terjadi hal yang tak diinginkan. “Tentunya ada kajian dan kemungkinan ke arah sana, karena ada banyak sebab. Inilah yang akan kita antisipasi semuanya,” kata Badai. Baca: Kudus Antisipasi Munculnya Gelombang Ketiga Covid-19 Salah satu yang akan dilakukan dalam waktu segera adalah pelaksanaan swab antigen acak di sejumlah fasilitas umum maupun lokasi kerumunan. Langkah tersebut diangap penting ketika masyarakat Kudus mulai merasa sudah terbebas dari Covid-19. “Kalau tiba-tiba ada apa-apa dan kita tidak tahu kan bahaya, inilah salah satu langkah yang akan kami lakukan ke depan,” sambung dia. Sebagai langkah lanjutan, DKK berencana untuk mendatangkan alat PCR dan akan dianggarkan melalui APBD perubahan. Hanya memang tetap akan mengikuti perkembangan Covid-19 di Kudus. “Ketika terjadi lonjakan, kita butuh penegakan diagnosis yang cepat, sehingga testingnya jalan cepat, penegakannya juga bisa jalan cepat,” jelasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar