Jumat, 29 Maret 2024

BIN Bantah Servernya Diretas

Murianews
Selasa, 14 September 2021 11:35:22
Kantor BIN di Jakarta. (dok. bin.go.id)
[caption id="attachment_239761" align="alignleft" width="1280"] Kantor BIN di Jakarta. (dok. bin.go.id)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Badan Intelijen Negara (BIN) membantah servernya telah diretas. Sebagaimana diisukan beberapa waktu lalu, seorang hacker atau peretas asal China telah meretas sejumlah kementerian dan lembaga di Indonesia termasuk BIN. Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan pihaknya sudah memeriksa secara berkala pada sistem yang berjalan itu. Menurutnya, saat ini kondisinya masih aman terkendali dan tidak terjadi peretasan. “Hingga saat ini server BIN masih dalam kondisi aman terkendali dan tidak terjadi hack sebagaimana isu yang beredar bahwa server BIN diretas hacker asal China,” kata Wawan dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (14/9). Kendati begitu, Wawan menyebut, serangan siber yang belakangan terjadi dan menyerang BIN maupun sejumlah institusi negara merupakan hal wajar. Saat ini, pihaknya sudah bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Menurut Wawan, saat ini BIN masih mendalami isu peretasan server di sejumlah Kementerian/Lembaga pemerintah lain. “BIN selalu melakukan pengecekan secara berkala terhadap sistem yang berjalan termasuk server untuk memastikan bahwa server tersebut tetap berfungsi sebagaimana mestinya,” jelasnya. Ia meminta agar masyarakat tak mudah mempercayai informasi yang beredar. Wawan menyinggung agar masyarakat dapat berkaca dari kasus sebelumnya terkait kebocoran data eHAC Kemenkes yang dicapnya sebagai berita bohong alias hoaks. “Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah mempercayai informasi yang berkembang dan tetap melakukan check, recheck, dan crosscheck atas informasi yang ada di masyarakat. Hal ini perlu dilakukan mengingat sebelumnya juga muncul isu hoax kebocoran data eHAC,” tandasnya. Sebelumnya, sebanyak sepuluh jaringan kementerian dan sejumlah lembaga di Indonesia termasuk Badan Intelijen Nasional (BIN) diacak-acak Thanos. Thanos disini bukan karakter fiksi dalam komik Marvel. Namun, sosok hacker atau peretas asal Negeri Tirai Bambu. Peretasan oleh Thanos ini diungkap Peneliti Keamanan Internet The Record, Insikt Group. Mereka menyebutkan, 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia termasuk BIN dijebol Mustang Panda Group. Peretas asal China itu menggunakan private ransomware bernama Thanos. Inskt Group menyebut, peretasan itu berkaitan dengan upaya spionasi atau mata-mata Tiongkok dalam menghadapi tensi di Laut China Selatan yang terus memanas. Disebutkan, peretasan mulai terdeteksi pada April 2021. Ia juga sudah mengingatkan hal ini kepada pemerintah pada Juli lalu. Namun, pemerintah bergeming.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar