Kamis, 28 Maret 2024

Pasang Target Vaksinasi 15 Ribu Orang Per Hari, Begini Langkah Satgas Covid-19 Sukoharjo

Murianews
Sabtu, 11 September 2021 16:18:20
Sejumlah siswa SMA daat mengikuti vaksinasi belum lama ini. (Diskominfo Jateng)
[caption id="attachment_232394" align="alignleft" width="1080"] Sejumlah siswa SMA daat mengikuti vaksinasi belum lama ini. (Diskominfo Jateng)[/caption] MURIANEWS, Sukoharjo – Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo terus mengejar target vaksinasi sebanyak 15.000 orang tiap hari. Salah satunya dengan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, perubahan target vaksinasi menjadi 15.000 orang per hari ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam rangka transisi pandemi menjadi endemi. ”Vaksinasi Covid-19 dilakukan di seluruh jaringan faskes seperti rumah sakit, puskesmas serta sentra atau gerai vaksinasi yang tersebar di sejumlah lokasi di Sukoharjo,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Sabtu (11/9/2021). Jumlah masyarakat yang telah divaksin dosis pertama per 9 September sebanyak 216. 698 orang atau sekitar 30,11 persen. Sementara jumlah masyarakat yang telah disuntik vaksin dosis kedua sebanyak 117.108 orang atau sekitar 16,27 persen. “Indikasi transisi pandemi menjadi endemi jika kekebalan masyarakat terhadap virus meningkat. Kami menggenjot vaksinasi agar segera mencapai herd immunity. Mudah-mudahan terealisasi pada akhir tahun,” ujar dia. Satgas Penanganan Covid-19 mengindikasikan pandemi Covid-19 bertransisi menjadi endemi. Indikasi tersebut mulai dari meningkatnya kekebalan masyarakat terhadap virus dan menurunnya angka infeksi alamiah sehingga angka kematian akibat virus menurun. Namun Covid-19 tidak akan hilang sepenuhnya dalam jangka waktu panjang. Pemerintah mengajak masyarakat belajar dan beradaptasi hidup berdampingan dengan Covid-19. Lebih lanjut, Yunia yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo itu mengungkapkan adaptasi kebiasaan baru dilakukan dalam layanan publik. Saat ini, sebagian pelayanan publik menerapkan metode online untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat dalam mengurus keperluan masing-masing. Sementara aktivitas perdagangan dan usaha menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang berfungsi sebagai screening pasien positif di fasilitas publik. “Kampanye protokol kesehatan tak pernah berhenti. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air serta menjaga jarak agar terhindar dari paparan virus,” papar dia. Sekda Sukoharjo, Widodo, menyatakan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi hal paling dasar sebelum transisi pandemi menjadi endemi. Kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Jamu. Widodo selalu mendampingi Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat blusukan ke sejumlah pasar tradisional selama beberapa pekan terakhir. “Mayoritas pedagang dan pembeli memakai masker dengan benar. Meskipun masih ada satu orang-dua orang yang belum memakai masker. Ini kemajuan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar dia.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar