Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar: Lebih Takut Disuntik Vaksin Apa Diseneni Bojone?

Ali Muntoha
Rabu, 8 September 2021 11:41:20
Ganjar Pranowo mendampingi buruh yang takut divaksin. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_238788" align="alignleft" width="880"] Ganjar Pranowo mendampingi buruh yang takut divaksin. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Magelang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan seorang buruh pabrik saat meninjau vaksinasi di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Rabu (8/9/2021). Buruh ini mengaku baru sekarang melakukan vaksinasi Covid-19, karena takut disuntik. Buruh bernama Suparman itu mengaku bekerja di bengkel tabung. Ia disuruh perusahaan tempatnya bekerja untuk segera menjalani vaksinasi. “Baru sekarang (vaksinasi) karena takut (disuntik),” ujar Suparman lugu. Sejak bertemu di tahap pertama proses vaksinasi, Ganjar dengan sabar mendampingi Suparman. Sesekali, Ganjar menggoda Suparman tentang lebih takut disuntik apa sama istri. “Pak jenengan lebih takut mana, takut disuntik apa diseneni bojone (dimarahi istri)?,” pertanyaan Ganjar pun membuat suasana semakin seru. Tak cuma di meja administrasi, Ganjar juga mendampingi Suparman saat berada di meja skrining (pemeriksaan awal). Ganjar mendengarkan dengan seksama jawaban-jawaban Suparman saat ditanya terkait riwayat sakitnya. “ Wis ayo pak gek ndang disuntik, tak deloki hayo (sudah ayo pak buruan disuntik, tak lihatin ayo). Mosok awake gede kok jirih (badannya besar kok penakut),” seloroh Ganjar. Setelah disuntik vaksin, Ganjar tetap diingatkan untuk taat pada protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci taangan pakai sabun dan menjaga jarak harus dispilin untuk mencegah penyebaran corona. Baca: Tolak Traktiran Wali Kota karena PPKM, Ganjar Pilih Makan Bekal Buatan Istri di Belakang Mobil Polisi Dalam kesempatan itu, Ganjar berterima kasih atas kerja sama antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang serta TNI dan Polri, juga lembaga lainnya yang membantu. Vaksinasi lintas sektoral ini, diharapkan Ganjar bisa mendorong percepatan vaksinasi. Ganjar juga mengapresiasi vaksinasi itu, sebab dalam sehari bisa menghabiskan 800 dosis vaksin dengan target 5.000 vaksin dalam sepekan. “Usulan saya malah kalau bisa ditambah titiknya tidak hanya satu titik, bisa dua titik, tiga titik, syukur bisa lima titik. Jadi habisnya ga perlu satu minggu, dua hari selesai,” terangnya. Namun, Ganjar berharap agar vaksinasi di tingkat daerah tetap diprioritaskan kepada lansia. Sebab mereka golongan masyarakat dengan resiko tinggi terpapar Covid-19 “Saya minta prioritasnya tetep carilah lansia, bisa juga nanti bekerja sama dengan BPJS. BPJS itu punya data, anggota BPJS yang memang punya penyakit bawaan, itu boleh disuntik dulu,” katanya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar