Jumat, 29 Maret 2024

Batik Bakaran Mulai Bergeliat, Kalangan Santri Kini Jadi Incaran

Cholis Anwar
Jumat, 3 September 2021 16:21:25
Tamzis menunjukkan batik Bakaran hasil karyanya. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_237916" align="alignleft" width="880"] Tamzis menunjukkan batik Bakaran hasil karyanya. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan penjualan hingga 95 persen pada masa awal pandemi Covid-19, kini perajin batik Bakaran di Kabupaten Pati mulai bergeliat. Hanya saja, para perajin harus pintar-pintar melirik momen yang ada, sehingga tidak berimbas pada ruginya penjualan. Seorang produsen batik dari Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Pati, Tamzis Al Annas mengatakan, untuk penjualan saat ini sudah mulai mengalami peningkatan. Mungkin karena situasi Covid-19 sudah mulai mereda, sehingga untuk pembatasan PPKM juga sudah mulai berkurang. “Alhamdulillah ini sudah mulai membaik dibandingkan tahun 2020 lalu. Bahkan dulu kami juga sempat mengurangi karyawan, tetapi sekarang sudah kembali lagi,” katanya, Jumat (3/9/2021). Dirinya mengaku, saat ini memang produsen batik harus pintar-pintar membaca momen. Apabila monoton pada karya lama, akan kalah dengan tren yang ada. Karena itu, pihaknya pun mulai mengembangkan sarung motif batik. Sarung motif batik ini, diperuntukkan bagi santri di pondok pesantren lantaran tidak begitu berpengaruh terhadap PPKM. Bahkan sebagian besar juga masih melakukan pembelajaran tatap muka. Sementara apabila mengandalkan penjualan seragam sekolah, saat ini masih banyak sekolah yang melakukan pembelajaran daring. “Dulu kalau tahun ajaran baru, penjualan seragam sekolah sangat laris, tetapi kali ini kan tidak ada. Ya, kami harus berinovasi dengan membuat sarung batik. Kalau sarung, pesantren kan banyak yang masih aktif,” terangnya. Kendati demikian, dalam proses produksi ini pihaknya juga masih tetap mengalami kendala, terutama naiknya harga bahan baru hingga 30 persen. Kenaikan ini,dimungkinkan karena dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, program perpanjangan PPKM masih terus berlanjut. Kemudian ada penyekatan di sejumlah daerah. “Ada kenaikan (bahan baku), tetapi tetap saya tempuh untuk membuat sarung batik ini. Kalau tidak saya tempuh, nanti malah tidak bisa produksi. Yang penting produksi jalan, penjualan juga jalan,” ungkapnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar