Jumat, 29 Maret 2024

Baru Dua SMA dan Satu SMK di Jepara Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 31 Agustus 2021 12:40:49
Uji coba pembelajaran tatap muka di salah satu SMA Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_237076" align="alignleft" width="880"] Uji coba pembelajaran tatap muka di salah satu SMA Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara – Sekolah tingkat menegah atas (SMA) di Kabupaten Jepara yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) masih belum banyak. Hingg Selasa (31/8/2021) hari ini, hanya ada dua SMA dan satu SMK yang menggelar sekolah tatap muka secara terbatas tersebut. Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Jepara Ngaripah menyebut, dua SMA yang sudah melaksanakan PTM itu adalah SMAN 1 Mayong, dan SMAN 1 Nalumsari. “Mulai Senin (30/8/2021) kemarin sudah melaksanakan PTM. Sedangkan, untuk SMA-SMA yang lain masih simulasi PTM,” kata Ngaripah, Selasa (31/8/2021). Di dua SMA tersebut, jumlah siswa yang masuk sebanyak 30 persen dari keseluruhan siswa. Semua kelas masuk dengan 50 persen dari jumlah satu kelasnya. “Jadi minggu ini separuh dari satu kelas itu, minggu depan yang sekarang belajar di sekolah nanti diganti yang belajar di rumah,” jelas Ngaripah. Terkait dengan durasi pembelajaran, Ngaripah menyebut per satu mata pelajaran hanya 30 menit. Durasi ini juga sama berlakunya bagi SMA yang menjalankan simulasi PTM. Ngaripah menyampaikan, dipilihnya dua SMA itu untuk melaksanaan PTM adalah karena dulu sudah pernah ditunjuk pemerintah provinsi Jateng uji coba. Baca: 2.539 Sekolah di Jateng Hari Ini Buka Pembelajaran Tatap Muka, Ganjar Ingatkan ’5 Siap’ Sementara itu, di kalangan SMK, yang baru melaksanakan PTM baru satu sekolah. Yakni SMKN Kalinyamatan. Sedangkan, yang lainnya baru mengajukan pelaksanaan simulasi. “Baru satu kemarin, SMKN Kalinyamatan. Itu karena dia dulu pernah uji coba PTM. Yang lainnya baru mengusulkan,” jelas Aris Hidayanto, Ketua MKKS SMK Kabupaten Jepara. Dalam PTM itu, Aris mengatakan sekolah-sekolah memilih untuk menekankan pada pembelajaran kejuruan. Seperti praktikum yang menjadi agenda di masing-masing jurusan. Terkait mekanisme pembelajaran, Aris menyebut jumlah siswa yang boleh masuk hanya 30 persen dari keseluruhan siswa dalam satu sekolah. Waktu pembelajarannya dalam sehari maksimal empat jam saja.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar