Jumat, 29 Maret 2024

Yes! Kasus Penularan Covid-19 di Indonesia Turun 90 Persen

Murianews
Senin, 30 Agustus 2021 22:58:41
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dokter Wahyu Widjanarko (kanan) melepas papan tanda ruang isolasi di Anggrek 1 RSUD Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_236247" align="alignleft" width="1280"] Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus dokter Wahyu Widjanarko (kanan) melepas papan tanda ruang isolasi di Anggrek 1 RSUD Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Jakarta - Kasus penularan COVID-19 di Indonesia dinilai telah menurun secara drastis. Bahkan, penurunannya mencapai 90 persen pada Senin (30/8/2021). Itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. "Ini dilihat kasus terkonfirmasi dan secara nasional yang turun hingga 90,4 persen pada hari ini. Secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 94 persen dari titik puncaknya 15 Juli lalu," kata Luhut yang mengkoordinatori penanganan Covid-19 Jawa-Bali dalam konferensi pers virtual yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021). Beberapa level PPKM di sejumlah daerah pun turut menurun. Seperti diketahui wilayah Aglomerasi Level 3 di Jawa-Bali bertambah menjadi lima, yakni Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, dan terbaru Solo Raya serta Malang Raya. Sedangkan Semarang Raya turun menjadi Level 2. Bahkan, daerah dengan kategori PPKM Level 4 di Jawa Bali menyisakan 25 kabupaten/kota, serta wilayah Aglomerasi Level 4 hanya ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan penurunan tingkat penularan Covid-19 juga terjadi luar Jawa-Bali. Dia merujuk pada penurunan kasus aktif dan tingkat kematian atau fatality rate. Di Sumatera, tercatat tingkat kematian hanya sebesar 3,35 persen dan kasus aktif turun minus 42,17 persen. Di Nusa Tenggara, tingkat kematian sebesar 2,23 persen dan kasus aktif turun minus 65,36 persen. Tingkat kematian akibat Covid-19 di Kalimantan hanya 3,1 persen, sementara kasus aktif berkurang hingga 51,72 persen. Di Sulawesi, tingkat kematian Covid-19 sebesar 2,48 peren dan kasus aktif turun minus 47,34 persen. Kemudian di Maluku dan Papua, tingkat kematian sebesar 1,55 persen serta kasus aktif turun 29,9 persen. "Sehingga sejalan dengan nasional, itu terjadi perbaikan," ucap Airlangga yang ditunjuk untuk menahkodai penanganan Covid-19 di luar Jawa-Bali. Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan perpanjangan kebijakan PPKM mulai 31 Agustus sampai 6 September 2021. Pengumuman itu dipaparkan Presiden Joko Widodo. Di kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan beberapa perkembangan Covid-19. Jokowi mengatakan, daerah dengan kategori asesmen PPKM Level 4 di Jawa-Bali telah mengalami penurunan, yakni dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. Kemudian, jumlah daerah dengan kategori asesmen PPKM Level 3 mengalami peningkatan dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota. Kemudian, di Level 2 dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota. Selanjutnya di luar Jawa-Bali juga mengalami perbaikan. Untuk kategori asesmen PPKM Level 4 mengalami penurunan dari 104 kabupaten/kota di 7 Provinsi jadi 85 kabupaten/kota di empat provinsi. “Level 3 dari 234 kabupaten/kota menjadi 232 kabupaten/kota. Level 2 dari 48 kabupaten/kota menjadi 68 kabupaten/kota. Dan Level 1, dari tidak ada menjadi 1 kabupaten/kota,” ujarnya. Meski demikian, Jokowi mengingatkan agar semua pihak tetap harus berhati-hati. Bahkan itu dia tegaskan dua kali. “Kita semua harus berhati-hati, sekali lagi harus tetap berhati-hati dalam menyikapi tren ini. Kita harus memperlajari perkembangan situasi covid-19 di berbagai negara dan terus mengambil pelajaran penting darinya,” tambahnya.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar