Jumat, 29 Maret 2024

Catat! Pekan Depan Indonesia Alami Hari Tanpa Bayangan

Murianews
Senin, 30 Agustus 2021 17:44:14
Ilustrasi langit. (Dok/MURIANEWS)
[caption id="attachment_230549" align="alignleft" width="1280"] Ilustrasi langit. (Dok/MURIANEWS)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang mengatakan Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan. Peristiwa itu diprediksi terjadi pada 6 September 2021 hingga 21 Oktober 2021. Dijelaskan, hari tanpa bayangan merupakan fenomena di mana matahari akan tepat berada di atas langit Indonesia. “Ketika posisi matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai hari tanpa bayangan matahari,’ ujar Andi dikutip dari CNN Indonesia, Senin (30/8/2021). Lebih lanjut, Andi mengatakan hari tanpa bayangan dapat diamati pada 9 Oktober 2021, sekitar pukul 11.39 WIB. Andi mengemukakan, kondisi itu terjadi karena Indonesia memiliki letak geografis astronomi 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan, serta dibelah oleh garis khatulistiwa. Dengan kondisi itu, matahari berada tepat di atas langit Indonesia dua kali dalam setahun. Peristiwa terakhir terjadi pada akhir Februari 2021 hingga awal April 2021. Sementara peristiwa kedua akan dinikmati pada 6 September 2021 hingga 21 Oktober 2021 nanti. Andi mengatakan fenomena hari tanpa bayangan matahari kerap terjadi dua kali juga setahun, untuk kota-kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis, yaitu Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan). Sementara, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan, dijelaskan Andi hanya akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari sekali dalam setahun, yaitu saat Solstis Juni untuk Garis Balik Utara maupun Solatis Desember untuk Garis Balik Selatan. Pada ketiga wilayah tersebut Matahari tidak akan berada di zenit ketika tengah hari sepanjang tahun, melainkan condong ke selatan untuk belahan bumi utara, maupun agak condong ke utara untuk belahan bumi selatan. Di samping itu Andi juga menjelaskan cara paling sederhana bagi masyarakat untuk bisa mengamati detik-detik fenomena tanpa bayangan. Ia mengatakan bahwa masyarakat dapat menggunakan benda tegak seperti tongkat atau spidol atau benda lain. Andi menjelaskan benda itu dapat digunakan untuk mengetahui fenomena langit tanpa bayangan matahari dengan diletakkan di permukaan yang rata, dan kemudian bisa diamati sesuai dengan jam yang telah ditentukan.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber; CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar