Jumat, 29 Maret 2024

Sebut Nama Menko Luhut Penjahit, Bupati Banjarnegara: Maaf Saya Salah Ucap

Murianews
Selasa, 24 Agustus 2021 11:56:21
Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budi Sarwono saat mengajak sarapan bersama di Panti Sosial, Kamis (12/8/2022) [humas pemkab Banjarnegara]
[caption id="attachment_233256" align="alignleft" width="880"] Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budi Sarwono saat mengajak sarapan bersama di Panti Sosial, Kamis (12/8/2022) [humas pemkab Banjarnegara][/caption]MURIANEWS, Banjarnegara – Nama Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali menjadi perbincangan hangat netizen. Hal itu terjadi ia salah menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang seharusnya Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Luhut Binsar Penjahit. Salah sebut nama itu pun terekam dalam video dan viral di berbagai jejaring media sosial. Bahkan, video berdurasi 1 menit 17 detik itu juga diunggah oleh mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di akun Twitter miliknya pada Senin (23/8/2021) kemarin. Dalam cuitannya tersebut, Bupati Budhi Sarwono dinilai melecehkan marga Panjaitan (Batak) menyebut marga itu dengan kata penjahit. Baca: Alhamdulillah, Dua Daerah di Jateng Masuk PPKM Level 2, Level 4 Masih 15 Kabupaten/Kota "Bupati Banjarnegara ini tidak punya etika sama sekali. Tidak punya rasa hormat kepada seorang Menteri yang mendapat tugas dari Presiden. Bukan hanya itu, tp Bupati ini melecehkan marga Panjaitan (Batak) menyebut marga itu dengan kata penjait. Kurang ajar..!" cuit Ferdinand. Dikutip dari Detik.com, dalam potongan video tersebut, Bupati Budhi Sarwono sebenarnya sedang melaporkan perihal perkembangan kasus Covid-19 di kabupaten. Salah satunya menyampaikan terkait Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 yang ada di Banjarnegara. "Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 persen, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri. Dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit, yang orang Batak itu, ya pak penjahit. Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM level 4, level 3 ternyata dengan adanya pembagian jaring pengaman sosial ini sangat efektif dan efisien," ujar Budhi dalam potongan video tersebut. Baca: KPK Geledah Rumah Bupati dan Kantor DPUPR Banjarnegara Budhi juga mengatakan, pada waktu diberlakukannya PPKM Darurat, kondisi BOR di Banjarnegara mencapai 99 persen. Namun saat ini, namun setelah adanya instruksi selama PPKM darurat, saat ini BOR turun. "Pada waktu diterbitkannya PPKM Darurat, Banjarnegara itu 99 persen (keterisian tempat tidur pasien Covid-19). Zona merah hamper campur hitam. Namun setelah ada instruksi dari Menteri Dalam Negeri, sesuai saran Pak Presiden, dan semua dijabarkan oleh pak Menteri penjahit itu, Luhut penjahit saya laksanakan instruksinya," lanjut Budhi dalam video. Dikonfirmasi perihal viralnya potongan video tersebut, Budhi membenarkan jika dalam video tersebut adalah dirinya. Video itu saat pembagian jaring pengaman sosial di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu (21/8/2021) lalu. Baca: Kantor dan Rumdinnya Digeledah KPK, Bupati Banjarnegara Malah Ikut Pembagian Bantuan JPS ke Warga "Itu video saat pembagian jaring pengaman sosial hari Sabtu kemarin. Tempatnya di Desa Bawang," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Senin (23/8/2021). Ia juga meminta maaf kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan setelah menyebut dengan nama penjahit. Ia mengaku tidak hafal dengan nama panjang Menko Marinves tersebut. "Mohon maaf kemarin saya menyebutkan pak penjaitan, karena saya kurang hafal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca, yang jelas bapak Menko Marinves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan itu yang menginstruksikan kepada gubernur, bupati dan wali kota," kata dia. Budhi juga mengaku tidak ada niatan untuk menghina salah satu menteri maupun salah satu marga saat menyebut nama Menko Marinves dengan nama penjahit. "Kepada warga dari Tapanuli yang mempunyai marga Pandjaitan, pada waktu lalu saya sebutkan penjahit, karena saya tidak hafal marga dari warga Tapanuli. Tapi sekarang saya paham dan saya tulis. Kepada warga Tapanuli saya tidak punya niat yang jelek untuk menghina siapa saja. Ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya," tambahnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar