Jumat, 29 Maret 2024

Jokowi Ingatkan Indonesia Belum Masuk Akhir Pandemi Covid-19

Murianews
Senin, 23 Agustus 2021 13:35:28
Presiden Joko Widodo. (Youtube Sekretariat Presiden)
[caption id="attachment_229278" align="alignleft" width="1280"] Presiden Joko Widodo. (Youtube Sekretariat Presiden)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Saat ini, Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) telah menurun. Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jika saat ini belum memasuki tahap akhir pandemi Covid-19. Jokowi meminta seluruh pihak tetap mewaspadai penularan virus Corona. Ia juga menegaskan jika Covid masih menjadi ancaman nyata. “Tingkat keterisian tempat tidur di rumah-rumah sakit kian menurun, penghuni tempat-tempat isolasi mandiri semakin berkurang, tetapi kita belum tiba di akhir pandemi. Covid-19 masih menjadi ancaman yang nyata,” tulis Jokowi, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (23/8/2021). Rambu-rambu itu disampaikannya bukan tanpa alasa. Merujuk data Satgas Covid-19, tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia mulai menunjukkan pelandaian. Minggu (22/8), penambahan kasus harian sudah mencapai 12.408. Periode ini disebut lebih baik ketimbang pada Juli lalu. Di mana, penambahan kasus bisa mencapai 40-50 ribu dalam seharinya. Meski membaik, ternyata angka kasus kematian akibat Covid-19 masih tinggi. Berdasarkan data Satgas Covid-19, sampai dengan Minggu (22/8/2021), tambahan kasus kematian akibat Covid-19 masih berada di angka 1.030 kasus. Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa setiap masyarakat harus berperan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. “Para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain masih berjaga di garda terdepan. Sementara saya, Anda, kita semua, tetap harus berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” ungkapnya. “Dengan mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, kita melindungi diri kita, keluarga, dan lingkungan, sekaligus membantu mengurangi beban para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan,” kata Jokowi menambahkan. Sebagai upaya memutus mata rantai virus corona, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 di sejumlah wilayah. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) yang juga koordinator PPKM Pulau Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa PPKM akan selalu diterapkan selama Covid-19 masih menjadi pandemi. Kendati begitu, Luhut menjelaskan bahwa level PPKM tentunya akan diturunkan apabila kondisi penyebaran corona di suatu wilayah makin membaik. Semakin rendah levelnya, kata dia, maka semakin mendekati kehidupan normal bagi masyarakat.   Penulis: Zulkifli Fahmi Editor: Zulkifli Fahmi Sumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar