Jumat, 29 Maret 2024

Pembelajaran Tatap Muka di Kota Semarang Dimulai 30 Agustus, Termasuk TK dan SD

Murianews
Sabtu, 21 Agustus 2021 13:27:18
Gubernur Ganjar Pranowo saat sidak di salah satu SMK di Kota Semarang. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_211442" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo saat sidak di salah satu SMK di Kota Semarang. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akhirnya memutuskan untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Rencananya, pembelajaran tersebut akan dimulai Senin, 30 Agustus 2021 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri menjelaskan, keputusan tersebut mengacu pada Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 34/2021 tentang PPKM level 3 yang diterapkan di Kota Semarang. Dalam Inmendagri itu disebutkan wilayah yang berstatus level 3 diizinkan menggelar PTM secara terbatas. Jumlah peserta didik pun dibatasi, yakni maksimal 50 persen dari total kapasitas yang ada. Karena Inmendagri tersebut, lanjutnya, pihaknya langsung menggelar rapat dengan sejumlah stakeholder seperti Komisi D DPRD Kota Semarang, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, dan perwakilan orang tua murid. “Dari rapat itu akhirnya diputuskan setuju untuk menggelar PTM secara terbatas di Kota Semarang. Pelaksanaan PTM terbatas akan kami mulai 30 Agustus nanti,” jelas Gunawan seperti dikutip Solopos.com, Sabtu (21/8/2021). Gunawan mengaku PTM nanti akan digelar di seluruh sekolah negeri mulai jenjang TK, SD, hingga SMP. Sementara untuk sekolah swasta diminta untuk mengajukan permohonan terlebih dahulu untuk menggelar pembelajaran tatap muka. “Untuk sekolah swasta kita persilakan untuk mengajukan permohonan terlebih dahulu. Nanti, akan kami verifikasi. Kalau layak sekolah swasta di Semarang, tentu kami izinkan melaksanakan PTM,” jelasnya. Gunawan pun optimistis PTM di Kota Semarang akan berjalan sukses dan tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19. Hal ini dikarenakan seluruh sekolah negeri di Semarang sudah siap melaksanakan PTM. “Kalau untuk negeri kan sudah pernah menggelar uji coba [PTM]. Dulu uji coba dilaksanakan di seluruh SMP. Kalau SD per kecamatan dua, tapi nanti semuanya boleh menggelar PTM,” ujar Gunawan. Selain itu, lanjut Gunawan, hampir seluruh guru di Kota Semarang telah menjalani vaksinasi untuk meminimalisasi penularan Covid-19. “Dulu kan kita pernah menggelar program Vaksinasi Sapu Jagad. Program itu menyasar seluruh guru. Jadi hampir 90% lebih guru di Kota Semarang yang sudah divaksin. Kalau pun belum, biasanya ada masalah pribadi seperti kesehatan atau sedang hamil,” jelasnya. Gunawan juga meminta satuan pendidikan atau sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat saat menggelar PTM terbatas. Prokes itu antara lain menyiapkan sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan atau menyediakan hand sanitizer. Kemudian, menerapkan jaga jarak dan pembatasan jumlah peserta didik maksimal 50% dari kapasitas. “Selain itu, sekolah juga harus punya Satuan Tugas [Satgas] Covid-19. Persyaratan itu harus dipenuh agar boleh menggelar PTM,” terangnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar