Jumat, 29 Maret 2024

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Manfaatkan Styrofoam Bekas untuk Bercocok Tanam

Yuda Auliya Rahman
Rabu, 18 Agustus 2021 10:19:33
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terpogram dari Rumah (KKN MIT DR) XII Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menunjukkan Styrofoam bekas sampah rumah tangga menjadi media bercocok tanam bawang merah. (Istimewa)
[caption id="attachment_234291" align="alignleft" width="1170"] Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terpogram dari Rumah (KKN MIT DR) XII Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menunjukkan Styrofoam bekas sampah rumah tangga menjadi media bercocok tanam bawang merah. (Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terpogram dari Rumah (KKN MIT DR) XII Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil menyulap Styrofoam bekas sampah rumah tangga menjadi media bercocok tanam bawang merah. Inovasi tersebut, juga diajarkan kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sambiroto RT 6 RW 8, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa (17/8/2021). Anggota KKN MIT DR XII Kelompok 16 UIN Walisongo Semarang Farah Nisrina mengatakan, sampah rumah tangga khususnya styrofoam bekas sangat bisa dimanfaatkan ibu-ibu rumah tangga untuk bercocok tanam di rumah. Apalagi, metode bercocok tanam itu tak memerlukan lahan yang luas. "Ini upaya kami. untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan kembali sampah-sampah seperti styrofoam," katanya. Ia menjelaskan, langkah pertama yakni menyiapkan styrofoam bekas dan melubangi bagian sesuai dengan ukuran bawang merah yang akan ditanam. Kemudian, potong bagian tutup styrofoam agar terpisah dan bagian bawahnya di beri air secukupnya. "Satu styrofoam berukuran 15x15 cm bisa diisi dengan sembilan bawang merah. Pastikan juga akar bawang merah bisa menyentuh air yang ada pada styrofoam bawah," ucapnya. Menurutnya, proses penanaman bawang merah dengan media styrofoam sangatlah mudah. Sebab, tak perlu. melakukan penyiraman seperti layaknya bercocok tanam pada umumnya. Hanya saja, kadar air di styrofoam harus tetap dilakukan pengecekan. "Metode bercocok tanam dengan styrofoam ini juga tidak bergantung dengan cuaca, dan bisa dilakukan baik dalam kondisi cuaca panas ataupun dingin. Tapi setiap harinya air harus diganti agar bawang merah bisa tumbuh secara optimal, " jelasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar